Deretan Perusahaan Teknologi Besar Dunia yang Justru Cuan saat Pandemi

Dominasi perusahaan teknologi akan terus menjadi perhatian dan kritikan banyak orang, akibat isu kepercayaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2020, 18:00 WIB
Jeff Bezos. (source: liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Penghasilan dan keuntungan beberapa perusahaan teknologi justru melejit saat pandemi. Ini terlihat dari kinerja dalam 3 bulan terhitung sampai 30 September 2020.

Perusahaan dimaksud yakni Amazon, Apple, Google dan Facebook, yang dilaporkan tingkat pendapatannya dalam 3 bulan terakhir terus tumbuh.

Laporan tersebut juga menyatakan bahwa penurunan pertumbuhan kinerja keempat perusahaan raksasa teknologi ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat, seperti melansir laman BBC, Rabu (3/11/2020):

1. Amazon  

Amazon terus menjadi salah satu perusahaan yang mendapatkan begitu banyak keuntungan di masa pandemi Covid-19 ini.

Penjualan dari perusahaan teknologi raksasa ini mencapai USD 96,1 miliar terhitung dari tiga bulan lalu sampai tanggal 30 September. Angka tersebut meningkat 37 persen jika dibandingkan dengan penghasilan tahun 2019, dengan periode bulan yang sama. Angka keuntungan Amazon pun mencapai USD 6,3 miliar, tiga kali lipat lebih besar dari tahun lalu.

Pertumbuhan perusahaan ini digeraki oleh faktor peningkatan jumlah bisnis e-commerce di wilayah Amerika Utara, karena terus meningkatnya kegiatan belanja keluarga secara online. Tidak hanya itu, bisnis periklanan dan cloud computingnya juga mengalami pertumbuhan signifikan.

Walaupun begitu, pertumbuhan tersebut bukan berarti tidak memerlukan pengeluaran besar. Pihak Amazon mengatakan bahwa, perusahaannya perlu mengeluarkan dana lebih dari USD 2,5 miliar untuk pengeluaran protokol tempat kerja dan kebijakan seputar Covid-19.

 

Saksikan video di bawah ini:


2. Facebook

Logo baru Facebook (Foto: Business Insider)

Facebook yang memiliki aplikasi Whatsapp dan Instagram, melaporkan bahwa di bulan September ada sebanyak 2,5 miliar user/pengguna yang aktif mengakses ketiga media sosial tersebut.

Jika dibandingkan dengan bulan September tahun lalu, angka tersebut meningkat 15%. Tapi jika dibandingkan dari bulan Juli, peningkatan hanya mencapai 3 persen.

Pencapaian tersebut berhasil dilakukan Facebook, walaupun perusahaan tersebut pernah mengumumkan bahwa ada penurunan angka pengguna di Amerika Serikatdan Kanada. Facebook pun memberitahukan kepada investornya, bahwa trend tersebut akan terus terjadi.

Twitter juga melaporkan hal yang serupa, mengklaim ada 187 juta pengguna aktif di kuarter Juli-September, hanya meningkat1 juta user dari tahun lalu.

 

 


3. Google

Kantor Google Indonesia di SCBD. Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Semenjak kebijakan Lockdown untuk tahun ini, banyak perusahaan teknologi besar, seperti Facebook dan Alphabet memotong pengeluarannya untuk periklanan.

Keputusan tersebut membuat Facebook dan perusahaan induk Google serta Youtube itu melihat penurunan pendapatankuarter, semenjak perusahaanya dinyatakan publik di tahun 2004.

Tapi, perusahaan ini kembali melihat pertumbuhan

Google sendiri, menikmati kenaikan 14 persen untuk pendapatannya, jauh lebih baik dari apa yang diprediksi oleh banyak analis. Pertumbuhan tersebut membantu tingkat keuntungan meningkat 59 persen dari tahun ke tahunnya, dengan total pendapatan USD 11 miliar. Membuat saham perusahaan mesin penulusuran ini naik hingga 6 persen.

4. Apple

Penjualan Apple sekarang ini menyentuh angka USD 64,7 miliar, hanya bertumbuh sedikit dari tahun lalu, sekaligus melewati ekspektasi dari banyak analis, karena penjualan iPad dan laptop terus meningkat.

Walaupun begitu, saham Apple sendiri tenggelam setelah satu jam kegiatan trading dilakukan, membuat pendapatan dari para investor perusahaan ini turun 20 persen.

Apple sendiri menyatakan rasa percaya dirinya bahwa para konsumernya masih menunggu untuk perilisan Iphone 12, yang akan sebentar lagi rilis.

"Meskipun pengaruh dari Covid-19 terus terjadi, Apple sedang berada di periode pengenalan produk paling produktif, dan tanggapan dari parakonsumer dari teknologi 5G iPhone sangatlah positif". Ujar CEO Apple, Tim Cook.

5. Sekarang Perusahaan Teknologi Menimati Kesuksesannya, bagaimana yang lain?

Seperti biasa pembicaraan dari pihak perusahaan selalu seputar penghasilan dan keuntungan dari bisnisnya, tapi jarang membahas soal kontroversi yang selalu melekat.

Facebook pun sempat membahas kontroversi ini dengan menyatakan bahwa kesuksesan perusahaan adalah hasil dari pPerubahan kebijakan aturan dan pola hidup.

Tapi, kesuksesan dari para perusahaan teknologi raksasa ini akan membuat mereka menjadi target dari kesulitan ekonomi dari banyak pihak, menurut peringatan Paolo Pescatore, Analis di PP Foresight.

"Dominasi perusahaan teknologi akan terus menjadi perhatian dan kritikan banyak orang, akibat isu kepercayaan. Kedepannya, pasti akan banyak suara dari para kompetitor untuk mengatur perusahaan-perusahaan ini," jelas Paolo.

Reporter: Yoga Senjaya Putra

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya