Liputan6.com, Jakarta - Maraknya begal sepeda di Ibu Kota akhir-akhir ini, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengimbau agar masyarakat tidak melakukan olahraga bersepeda sendiri.
Hal tersebut guna mengantisipasi adanya begal untuk para pesepeda.
Advertisement
"Pada pagi hari di mana petugas tidak ada kemudian atau pada malam hari, hindari melakukan perjalanan sendiri. Lakukan perjalanan secara berkelompok sehingga saling mengawasi," kata Syafrin saat dihubungi, Jumat (30/10/2020).
Selain itu, dia juga meminta agar warga yang bersepeda tidak membawa barang-barang berharga. Seperti telepon genggam, tas, ataupun dompet yang dapat disimpan dalam kantong dan tidak terlihat.
Kata dia, kejahatan seperti penjambretan kadangkala terjadi karena adanya kesempatan yang terlihat atau barang yang digunakan oleh calon korban.
"Kesempatan ini yang kita tutup. Yang bawa HP, masukkan ke kantong atau misalnya memang tidak tersedia kantong, jangan letakkan di punggung karena di punggung begitu sangat mudah dijambret," ucapnya.
Sementara itu, Polda Metro Jaya membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus begal yang menyasar pesepeda.
Salah satunya menimpa seorang Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko di Jalan Medan Merdeka Barat, pada Senin, 26 Oktober 2020 sekitar pukul 06.45 WIB.
"Kapolda menginstruksikan untuk membentuk tim dibawah pimpinan Dirkrimum Polda Metro Jaya untuk mengungkap begal-begal yang ada," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, Selasa, 27 Oktober 2020.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Oktober 2020 Ada 7 Kasus Begal Sepeda
Yusri mengakui, akhir-akhir ini aksi pembegalan menarget para pesepada marak terjadi. Menurut catatan kepolisian, selama Oktober 2020 terdapat tujuh kasus begal sepeda. Salah satu komplotan berhasil diamankan Polres Metro Jakarta Pusat.
"7 Tempat Kejadian Perkara (TKP). 1 TKP sudh diungkap Polres Jakarta Pusat dan ada telah tiga tersangka yang diamankan," ujar dia.
Yusri menerangkan, kepolisian dalam hal ini telah meningkatkan patroli di lokasi-lokasi yang dianggap rawan terjadi begal.
"Kita sudah petakan seperti contoh di Jalan Sudirman Thamrin mengarah ke Monas itu. Kita jaga di tempat tersebut baik pakaian seragam dan preman," jelasnya.
Advertisement