Libur Panjang, Penumpang Bus Melonjak Hingga 62 Persen

Kenaikan rata-rata jumlah penumpang bus yang tercatat antara 23 hingga 62 persen dan terjadi mulai tanggal 22 sampai 28 Oktober 2020.

oleh Athika Rahma diperbarui 30 Okt 2020, 13:45 WIB
Bus AKAP terparkir di Terminal Kampung Rambutan Jakarta, Senin (30/3/2020). Untuk mencegah penyebaran virus Corona COVID-19, Dishub Pemprov DKI Jakarta menghentikan sementara layanan Bus Antar Kota Antar Provinsi pertanggal 30 Maret 2020 pukul 18.00 WIB. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mencatat adanya lonjakan signifikan penumpang bus Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) di sejumlah Terminal Tipe A, menyusul libur panjang memperingati Maulid Nabi.

Kepala BPTJ Polana B. Pramesti mengatakan, kenaikan rata-rata jumlah penumpang yang tercatat antara 23 hingga 62 persen dan terjadi mulai tanggal 22 sampai 28 Oktober 2020.

"Terminal Pondok Cabe misalnya tercatat kenaikan sebesar 23 persen, Terminal Jatijajar sebesar 38 persen dan Terminal Poris Plawad sebesar 62 persen," ujar Polana dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Jumat (30/10/2020).

Adapun, terminal bus Tipe A yang berada di bawah pengelolaan BPTJ meliputi Terminal Tipe A Jatijajar, Terminal Poris Plawad, Terminal Pondok Cabe dan Terminal Baranangsiang Kota Bogor.

Polana melanjutkan, Kenaikan justru tidak terjadi di Terminal Baranangsiang Bogor. "Data yang diperoleh dari tanggal 22 hingga 28 Oktober 2020 menyebutkan bahwa rata-rata setiap hari Terminal Baranangsiang Bogor tercatat melayani keberangkatan penumpang AKAP sebesar 134 orang," kata Polana. Jumlah ini lebih kecil apabila dibandingkan dengan pekan sebelumnya dimana Terminal Baranangsiang Bogor setiap hari melayani penumpang rata-rata sebesar 182 orang.

Untuk menghindari penularan Covid-19 pada transportasi publik, selain menjaga lingkungan strategisnya, Polana juga menyampaikan perlunya upaya untuk menjaga perilaku pengguna transportasi publik seperti di terminal bus.

"Pengguna transportasi publik harus benar-benar sehat dan senantiasa menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, memenuhi ketentuan jaga jarak dengan tidak bergerombol atau berkerumun selama dalam perjalanan," kata Polana.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Protokol Kesehatan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) berbincang dengan penumpang di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta, Kamis (29/10/2020). Budi Karya melakukan edukasi kepada penumpang yang masih banyak menggunakan masker scuba untuk memakai masker medicated atau berlapis. (Dok: Kemenhub)

Sementara, untuk operator sarana dan prasarana transportasi, Polana menegaskan bahwa pengukuran suhu tubuh bagi petugas dan calon penumpang tidak boleh dilewatkan. "Selain memperhatikan ketentuan jaga jarak atau physical distancing, penyemprotan disinfektan terhadap sarana dan prasarana transportasi juga secara rutin harus dilakukan," tegas Polana.

Mengingat terjadi peningkatan pengguna layanan pada sejumlah terminal, BPTJ menghimbau masyarakat untuk dapat melakukan perjalanan kembali atau perjalanan balik lebih awal. Pihaknya berharap masyarakat tidak bertumpu pada satu waktu atau pada satu hari tertentu saat kembali seusai libur panjang ini.

Hal ini diperlukan untuk menghindari terjadinya potensi penumpukan penumpang pada saat arus balik nanti. Dengan melakukan perjalanan kembali lebih awal, Polana berpendapat masyarakat akan dapat memiliki waktu yang cukup untuk beristirahat sebelum nantinya kembali beraktivitas rutin sehari-hari.

"Kita semua berharap libur panjang ini tidak turut serta membuat daftar kasus positif Covid-19 bertambah panjang," tutup Polana.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya