Liputan6.com, Jakarta - Google diketahui tengah menguji coba fitur baru di Play Store. Lewat fitur baru ini, pengguna disebut dapat melakukan perbandingan aplikasi sejenis dan memilih yang paling sesuai.
Dikutip dari Android Police, Sabtu (31/10/2020), bagian Compare Apps ini akan muncul di bagian paling bawah aplikasi yang akan diunduh. Untuk sekarang, fitur ini memang masih terbatas bagi sejumlah pengguna.
Berdasarkan tangkapan gambar yang ada, pengguna tinggal menggeser laman aplikasi yang ingin diunduh di Play Store dan melihat perbandingan dengan aplikasi populer lain yang memiliki fungsi serupa.
Baca Juga
Advertisement
Nantinya, informasi perbandingan itu meliputi kemudahan penggunaan, fitur yang dihadirkan, hingga navigasi kontrol yang tersedia. Hanya memang untuk saat ini, fitur ini kelihatannya baru mendukung aplikasi pemutar media.
Ada kemungkinan perbandingan ini didasarkan pada ulasan yang diberikan pengguna terhadap aplikasi tersebut. Meski masih terbatas, fitur ini diakui dapat mempermudah pengguna untuk memilih aplikasi yang paling sesuai dengan kebutuhannya.
Sama seperti uji coba lain, Google belum mengumumkan kapan fitur ini akan digulirkan ke Play Store. Ada kemungkinan fitur ini akan digulirkan dari sisi server, sehingga pengguna tidak perlu melakukan pembaruan manual.
Pendapatan App Store 2 Kali Lipat dari Play Store
Di sisi lain, pendapatan App Store ditengarai mencapai 2 kali lipat dari pendapatan Google Play Store per kuartal ketiga 2020. Demikian berdasarkan data dari Sensor Tower.
Berdasarkan perkiraan awal, Sensor Tower melaporkan belanja konsumen untuk in-app purchase, langganan, dan pembelian aplikasi di App Store mencapai USD 19 miliar secara global. Angka ini naik 31 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Sebagai perbandingan, Google Play tumbuh 34 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dengan pendapatan mencapai USD 10,3 miliar.
Secara keseluruhan di dua toko aplikasi, pembeli menghabiskan 32 persen lebih banyak dibandingkan belanja aplikasi pada periode yang sama tahun lalu (USD 22,2 miliar). Sementara untuk angka penginstalan tumbuh USD 23,3 persen dengan angka ril 36,5 miliar kali instal.
Menariknya, meski pendapatan App Store lebih banyak, angka pemasangan aplikasi di perangkat Apple lebih rendah ketimbang di Android.
Mengutip Apple Insider, Minggu (4/10/2020), pemasangan aplikasi dari App Store sekitar 8,2 miliar instal. Sementara Play Store lebih banyak yakni tumbuh 28,3 miliar instal, naik 31 persen dibanding tahun lalu.
Meski jumlah instalasinya tinggi, Android tertinggal jauh dalam pendapatan.
Menurut Sensor Tower, pandemi Covid-19 yang masih terus berjalan memberi dampak positif untuk pasar aplikasi. Fenomena ini pertama kali dilihat pada kuartal kedua 2020 atau sekitar Juli lalu.
Advertisement
Aplikasi Medsos
Terlepas dari aplikasi gaming, media sosial seperti TikTok menjadi aplikasi dengan jumlah pendapatan paling besar.
Aplikasi lain yang juga mendapatkan pendapatan cukup besar adalah YouTube, Tinder, Tencent Video, serta Disney+.
TikTok juga diikuti dengan instalasi Facebook, Zoom, WhatsApp, dan Instagram.
Pada kuartal ini pendapatan aplikasi gim mengalami peningkatan yang tajam.
Pendapatan gabungan dari App Store dan Google untuk jenis aplikasi gim adalah USD 20,9 miliar atau mengalami peningkatan 26,7 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Kendati demikian, App Store masih memimpin di kategori ini dengan pendapatan sebesar USD 12,4 miliar, naik 24 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Sementara Google Play menghasilkan pendapatan USD 8,5 miliar atau naik 30,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Laporan Sensor Tower ini hanyalah perkiraan pendapatan dari masing-masing toko aplikasi. Apple sendiri tidak mengeluarkan metrik dari toko aplikasinya.
(Dam/Ysl)