KAI Daop 8 Surabaya Tambah 4 Perjalanan KA Menuju Jakarta dan Bandung

Dengan ada tambahan empat perjalanan KA jarak jauh tersebut, total selama masa libur panjang akhir Oktober 2020, PT KAI Daop 8 Surabaya mengoperasikan 26 KA jarak menengah/jauh

oleh Agustina Melani diperbarui 30 Okt 2020, 20:51 WIB
Interior KA Majapahit (Foto: Dok PT KAI Daop 8 Surabaya)

Liputan6.com, Jakarta - PT KAI Daop 8 Surabaya akan menambah empat perjalanan kereta api (KA) jarak jauh relasi dari Malang menuju Jakarta dan Surabaya menuju Jakarta serta Bandung pada 1 November 2020. Hal ini untuk mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang.

Empat perjalanan itu antara lain:

1.KA Majapahit relasi Malang-Pasar Senen

2.KA Gajayana Fakultatif relasi Malang-Gambir

3.Mutiara Selatan relasi Surabaya Gubeng-Bandung

4.Sembrani tambahan relasi Surabaya Pasar Turi-Gambir Jakarta

KA Majapahit relasi Malang–Pasar senen ini, berangkat dari Stasiun Malang jam 19:00 WIB, dan tiba di Stasiun Pasar senen/Jakarta jam 09:58 WIB, dengan membawa rangkaian tujuh gerbong kereta kelas ekonomi kapasitas 80 tempat duduk dan 1 gerbong kereta kelas ekonomi kapasitas 64 tempat duduk. Demikian mengutip keterangan tertulis, Jumat, (30/10/2020).

Seiring ada peraturan jaga jarak, KA Majapahit hanya diisi dengan kapasitas 430 tempat duduk. Tarif KA Majapahit dari Malang – Pasar Senen (Jakarta) sebesar antara  Rp 220.000 - Rp 270.000.

Sementara KA Gajayana Fakultatif berangkat dari Stasiun Malang jam 19:30 WIB, dan tiba di Stasiun Gambir Jam 11:15 WIB.

KA Gajayana Fakultatif membawa rangkaian 8 gerbong kereta kelas eksekutif, dengan total kapasitas setelah diterapkan peraturan jaga jarak berjumlah 280 tempat duduk. Tarif KA Gajayana Fakultatif dari Malang – Gambir (Jakarta) sebesar antara Rp 420.000 – Rp 650.000.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Tambahan Perjalanan KA

Interior KA Majapahit (Foto: Dok PT KAI Daop 8 Surabaya)

Kemudian KA Mutiara Selatan berangkat dari Stasiun Surabaya Gubeng jam 19.35 WIB, tiba di Stasiun Bandung 09.36 WIB.

KA Mutiara Selatan membawa rangkaian empat kereta kelas eksekutif dan empat kereta ekonomi dengan total kapasitas setelah diterapkan jaga jarak 364 tempat duduk yang terdiri dari 140 tempat duduk kelas eksekutif dan 224 tempat duduk kelas ekonomi.

Tarif KA Mutiara Selatan dari Surabaya Gubeng-Bandung sebesar antara Rp340.000 - Rp470.000. Untuk KA Sembrani Tambahan berangkat dari Stasiun Surabaya Pasarturi jam 18.50 WIB, dan tiba di Stasiun Gambir Jakarta jam 05.06 WIB.

KA Sembrani tambahan membawa rangkaian delapan kereta kelas eksekutif dengan total kapasitas setelah diterapkan peraturan jaga jarak 280 tempat duduk.

Tarif KA Sembrani tambahan dari Surabaya Pasarturi - Gambir Jakarta sebesar antara Rp550.000 - Rp600.000. Dengan ada tambahan empat perjalanan KA jarak jauh tersebut, total selama masa libur panjang akhir Oktober 2020, PT KAI Daop 8 Surabaya mengoperasikan 26 KA jarak menengah/jauh dan 46 KA lokal.

Dengan tiga stasiun keberangkatan awal, yaitu Stasiun Surabaya Gubeng 11 KA, Stasiun Pasar Turi 8 KA dan Stasiun Malang 7 KA.


Perkiraan Puncak Jumlah Penumpang pada 1 November 2020

PT KAI Daop 8 Surabaya akan mengoperasikan 23 KA jarak menengah/jauh dan 46 KA lokal pada akhir Oktober 2020. (Foto: Dok PT KAI Daop 8 Surabaya)

Sementara tujuan dari 26 KA jarak menengah/jauh tersebut di antaranya ke arah Jakarta melalui jalur Utara (lewat Cirebon) sebanyak 14 KA, ke arah Jakarta melalui jalur Selatan (lewat Bandung) sebanyak 3 KA.

Tujuan akhir ke Bandung sebanyak 2 KA, ke tujuan Jember/ Banyuwangi sebanyak 4 KA dan masing-masing 1 KA ke tujuan akhir menuju ke arah Semarang, Lempuyangan (Jogyakarta) serta Cilacap.

Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Suprapto menuturkan, puncak lonjakan jumlah penumpang pada masa libur panjang akhir Oktober 2020 di wilayah PT KAI Daop 8 Surabaya akan terjadi pada 1 November 2020.

"Kami berharap agar calon penumpang yang akan mengunakan layanan rapid test di stasiun, dilakukan H-1 sebelum keberangkatan. Hal ini demi kelancaran perjalanan dan agar tidak terjadi keterlambatan yang bisa membuat penumpang tertinggal perjalanan KA akibat antrean rapid test yang cukup padat,” ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya