Revitalisasi Taman Ismail Marzuki Capai 40,8 Persen

Pengerjaan proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) terus mengalami kemajuan, meskipun di tengah situasi pandemi Covid-19.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 31 Okt 2020, 16:00 WIB
Pemandangan proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) yang dipenuhi lukisan bentuk protes, Jakarta, Sabtu (29/2/2020). Kebijakan Pemprov DKI Jakarta merevitalisasi TIM dinilai cacat prosedural karena tidak pernah dibicarakan dengan seniman sebelumnya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pengerjaan proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) terus mengalami kemajuan, meskipun di tengah situasi pandemi Covid-19.

Terkini, memasuki minggu ke-67, pengerjaan proyek revitalisasi TIM tahap I progres-nya telah mencapai 40,86 persen. Bahkan, pengerjaan Gedung Parkir Taman telah mencapai 95,59 persen.

Setelah proses pengerjaannya mencapai 95,59 persen, beberapa area di Gedung Parkir Taman telah memasuki tahap finishing proses pengerjaannya.

"Misalnya, untuk area Damkar sudah masuk tahap finishing pengerjaannya. Kemudian lantai basement, lantai 1, lantai 2, dan lantai mezzanine telah masuk tahap finishing. Selain itu, di area Gedung Parkir Taman sedang dikerjakan juga proses finishing lantai atap," dikutip dari keterangan tertulis Jakpro, Sabtu (31/10/2020).

Selanjutnya, di area Gedung Parkir Taman ini juga sudah masuk tahap finishing pengerjaan drainage cell dan geo textile taman atap. Kemudian, pengerjaan water proofing dengan proses tes rendam yang juga telah memasuki tahap akhir. Sementara itu, di area Perpustakaan dan Wisma Seni progres pengerjaannya telah mencapai 20,39 persen hingga memasuki Minggu ke-67 ini.

Proses pengerjaannya saat ini, sedang mengerjakan galian basement, pembesian Pile Cap, Tie Beam. Dan lantai basement 2. Kemudian, proses pengerjaan di area Perpustakaan dan Wisma Seni sudah memasuki tahap strutting dan pembesian kolam.

Selama proses pengerjaan proyek revitalisasi TIM di tengah pandemi Covid-19, penerapan protokol Kesehatan dilakukan secara ketat. Misalnya saja, setiap pekerja, pegawai office maupun tamu akan diukur suhu tubuhnya ketika akan memasuki area proyek. Kemudian, para pekerja yang suhu tubuhnya tinggi akan diungsikan untuk masuk ke ruang isolasi mandiri yang telah disediakan.

Selain itu, para pekerja juga rutin dilakukan rapid test secara bergiliran. Diharapkan pembangunan revitalisasi TIM dapat menambah gairah dan mengoptimalkan ide-ide kreatif para pegiat seni.

Harapannya pula dengan wajah TIM baru yang lebih megah, modern dan monumental bisa mencetak komunitas-komunitas seni yang produktif. Sehingga karya-karyanya dapat dinikmati masyarakat umum hingga turis mancanegara.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jakpro: Revitalisasi Taman Ismail Marzuki Tak Hilangkan Fasilitas Seni

Warga berjalan di samping proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) yang dipenuhi lukisan bentuk protes, Jakarta, Sabtu (29/2/2020). Kebijakan Pemprov DKI Jakarta merevitalisasi TIM dinilai cacat prosedural karena tidak pernah dibicarakan dengan seniman sebelumnya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Dwi Wahyu Daryoto memastikan, proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat tidak menghilangkan fasilitas seni yang telah ada. Dia menyebut, fasilitas yang ada hanya akan dibuat lebih baru atau modern.

"Konsep besar revitalisasi TIM kita tidak ada satu pun fasilitas seni yang ada saat ini hilang. Yang ada kita moderenisasi, yang tidak ada kita adakan," kata Dwi di kantor Jakpro, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).

Sedangkan untuk rencana pembangunan hotel di kawasan TIM, dia menjamin, tidak akan menghambat ruang ekspresi dari para seniman. 

"Tidak ada dasar untuk merasa ketakutan. Justru selasar itu bisa dipakai, enggak ada itu jadi tembok penghalang berekspresi, itu bisa semua, selasar hotel, mau dibelakang teater Jakarta bisa juga," ucapnya.

Selain itu, dia menyatakan nantinya usai revitalisasi hasil keuntungan akan tetap diserahkan ke pihak TIM. Sebab hal itu guna pengoptimalan TIM.

"Kalau mau dikelola gini loh supaya nanti bener-bener meringankan juga APBD DKI dalam rawat fasilitas modern ini. Jadi itu supaya enggak rancu," papar dia. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya