Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Fitra Arda mengatakan banyak pengetahuan masa lalu yang bermanfaat bagi masyarakat dalam melewati masa pandemi Covid-19.
"Oleh karenanya, kita mengangkat tema ketahanan budaya pada Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) 2020 ini," ujar Fitra di Kotabumi, Lampung Utara, Sabtu (31/10/2020).
Advertisement
Dia menambahkan, melalui PKN 2020 tersebut, menunjukkan bahwa kebudayaan memiliki peran membantu masyarakat dalam melewati pandemi Covid-19. Paling tidak dengan pengetahuan masa lalu.
"Sekarang kita menggunakan ramuan-ramuan yang digunakan oleh nenek moyang kita pada masa lalu, untuk penguatan tubuh. Makanya yang kita angkat, ketahanan budaya dalam perspektif kekuatan tubuh. Sehingga memang pengetahuan masa lalu itu yang dapat menjawab masa pandemi ini," ujar dia seperti dikutip dari Antara.
PKN 2020 diselenggarakan secara daring mulai 30 Oktober hingga 30 November 2020. Tema yang diangkat sesuai dengan hasil kongres, yakni Ruang Bersama untuk Indonesia Bahagia. Dalam konteks kekinian mengangkat ketahanan budaya dalam menghadapi pandemi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Perhelatan Budaya Melalui Daring Terbesar
PKN adalah upaya negara dan masyarakat dalam membangun wadah kerja bersama untuk melahirkan ruang keragaman berekspresi, dialog antar-budaya, serta inisiatif dan partisipasi inovatif yang dikelola secara berjenjang sejak dari desa hingga kota.
Semua kegiatan akan bisa diakses melalui situs resmi Pekan Kesenian Nasional 2020 dapat diakses pada laman https://pkn.id atau di aplikasi-aplikasi yang sedang dikembangkan oleh panitia dan juga media sosial.
PKN 2020 akan menjadi sebuah perhelatan kebudayaan tradisi melalui daring yang terbesar di dunia dengan melibatkan 4.791 seniman dan pekerja seni, 27 tema konferensi, 93 pergelaran, 1.477 lukisan dipamerkan secara virtual dalam lima kategori pameran.
PKN 2020 diharapkan dapat menjadi bentuk ruang interaksi budaya dalam kenormalan baru dengan memberikan lebih banyak akses kepada seluruh pemangku kepentingan untuk bersama melakukan upaya pemajuan kebudayaan dan pencapaian strategi kebudayaan nasional.
Advertisement