Liputan6.com, Jakarta - Pembangunan Pelabuhan Patimban tahap 1 direncanakan selesai pada minggu ketiga bulan November 2020. Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Kementerian Perhubungan, Agus Purnomo mengatakan dermaga tahap 1 sudah melakukan uji sandar kapal.
Proses uji sandar kapal ini pun telah dilakukan sejak awal minggu akhir bulan Oktober. Hasil uji coba tersebut dinilai sudah cukup memuaskan.
Advertisement
"Sekarang kami sedang melakukan persiapan untuk jalan akses, sehingga nanti di minggu ketiga November, Pelabuhan Patimban tahap 1 sudah siap untuk beroperasi," kata Agus di Subang, Sabtu (31/10).
Pengembangan kawasan Patimban diharapkan bisa mendorong roda perekonomian baru di daerah Cirebon, Subang dan Majalengka. Saat ini di kawasan ini pun sudah ditopang infrastruktur pendukung seperti Bandar Udara Kertajati dan akses jalan tol.
Tak hanya itu, Pelabuhan Patimban juga mengintegrasikan kawasan strategis lainnya. "Pelabuhan Patimban juga akan mengintegrasikan kawasan ekonomi eksisting seperti Bekasi Timur, Karawang, dan Purwakarta," kata Agus.
Sebagai informasi, Pelabuhan Patimban menjadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang memiliki area seluas 369 hektar. Lalu backup area mencapai 356 hektar.
Adapun biaya investasi total mencapai Rp 43,2 triliun. Pada tahap 1 ini pembangunan menggunakan dana APBN dan pinjaman dari Jepang sebesar Rp 14 triliun.
Tahap lanjutan dari pengembangan pelabuhan Patimban akan dilakukan pada tahun 2023. Nilai nilai investasi tahap lanjutan ini sebanyak Rp 9,5 triliun.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menhub: Minggu ke-3 November, Tahap Pertama Pelabuhan Patimban Siap Beroperasi
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengecek kesiapan pembukaan tahap awal Pelabuhan Patimban di Subang, Sabtu (31/10). Rencananya, pembangunan tahap 1 pelabuhan yang secara fisik akan memiliki bangunan dan kapasitas sebesar Pelabuhan Tanjung Priok ini, ditargetkan selesai pada minggu ketiga November 2020.
“Ini tinjauan terakhir sebelum nanti kami soft opening, minggu ketiga November tahap pertama harusnya sudah selesai pembangunan pertama dan operasional terbatas,” kata Menhub dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (31/10/2020).
Pelabuhan ini juga akan menjadi salah satu pelabuhan yang mengedepankan penggunaan teknologi dan sistem digital dalam pengoperasiannya. Semua sistem nantinya akan terintegrasi secara digital dan dapat diakses secara real time sehingga proses logistik bisa lebih efisien dan tidak terjadi penumpukan.
Untuk tahap pertama, obyek fisik yang direncanakan siap beroperasi adalah terminal peti kemas sepanjang 150 m, lapangan peti kemas seluas 35 Hektare (Ha) dengan kapasitas 250.000 TEUs (Twenty-foot Equivalent Unit), dan terminal kendaraan 300 m dengan kapasitas 218.000 CBU.
"Nanti akan menangani terminal kendaraan serta otomotif dan bongkar muat peti kemas,” kata Budi Karya.
Direktur Jenderal Perhubungan Laut Agus Purnomo mengatakan dermaga tahap 1 sudah melakukan uji sandar kapal sejak awal minggu ini dan hasilnya sudah cukup memuaskan.
“Sekarang kami sedang melakukan persiapan untuk jalan akses, sehingga nanti di minggu ketiga November, Pelabuhan Patimban tahap 1 sudah siap untuk beroperasi,” kata Agus.
Pengembangan kawasan Patimban juga diharapkan bisa mendorong roda perekonomian baru di daerah Rebana (Cirebon, Subang, Majalengka) yang saat ini sudah ditopang infrastruktur pendukung seperti Bandara Kertajati dan akses jalan tol. Selain itu, pelabuhan ini juga akan mengintegrasikan kawasan ekonomi eksisting seperti Bekasi Timur, Karawang, dan Purwakarta.
Patimban yang jadi salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) berada di area seluas 369 Ha dan backup area mencapai 356 Ha, dengan biaya investasi total hingga mencapai Rp 43,2 triliun.
Untuk tahap satu sudah dilakukan sebesar Rp 14 triliun yang dananya berasal dari APBN dan pinjaman dari Japan International Cooperation Agency (JICA). Tahap lanjutan dari pengembangan pelabuhan ini akan dilakukan pada tahun 2023 dengan nilai investasi sebanyak Rp9,5 triliun.
Advertisement
Kunjungi Terminal Kampung Rambutan, Menhub Edukasi Penggunaan Masker
Usai di Stasiun Pasar Senen, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengunjungi Terminal Kampung Rambutan. Sama, di sana Menhub juga memastikan penyelenggaraan moda transportasi menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Dalam kunjungannya di terminal bus Kampung Rambutan, turut hadir Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi, Kepala BPTJ Polana B. Pramesti dan Kadishub DKI Syafrin Liputo.
"Jumlah penumpang di Terminal Kampung Rambutan mengalami kenaikan sebesar 30 persen," tegas Menhub di Terminal Kampung Rambutan, Kamis (29/10/2020).
Adapun jumlah keseluruhan penumpang yang diangkut pada 1-28 Oktober 2020 berjumlah 78.242 penumpang.
Dalam kesempatan yang sama, menhub sekaligus melakukan edukasi kepada calong penumpang untuk menggunakan masker sesuai standar protokol kesehatan.
"Banyak yang pake masker scuba kita edukasi pake masker medicated atau berlapis," ucapnya.
Sebagai upaya penerapan protokol kesehatan, Menhub juga meminta kepada pihak Kepolisian dan Dishub setempat untuk melakukan test acak di beberapa tempat, salah satunya di terminal bus.
"Kami menghimbau kepada dishub dan polisi, melakukan random check terhadap jumlah penumpang bus. Kalau mobil pribadi dicek apakah mereka menggunakan masker atau tidak," tambah Menhub.
Menhub juga menegaskan, dari hasil pantauan dua hari ini, mudik libur panjang kali ini berjalan baik. Diakuinya, sempat terjadi kemacetan di jalan tol Jakarta-Cikampek. Namun hal ini langsung diatasi oleh Jasa Marga dengan menerapkan contra flow.