Pasang Timer di Toilet Karyawan, Perusahaan China Dikritik

Perusahaan berbasis teknologi di China memasang timer di toilet karyawan, hal ini menuai kritik bahwa perusahaan tersebut telah melanggar HAM dan privasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Nov 2020, 08:00 WIB
Timer di toilet (@worldofbuzz/Twitter).

Liputan6.com, Beijing - Perusahaan teknologi bernama Kuaishou yang berbasis di Beijing, baru-baru ini memicu kemarahan di media sosial China setelah adanya foto yang menunjukkan pengatur waktu digital atau timer di atas toilet karyawan. Foto tersebut menjadi viral di situs daring negara tersebut.

Dikutip dari Oddity Central, Sabtu (31/10/2020), foto-foto tersebut menunjukkan pengatur waktu digital yang tergantung di setiap bilik dan sensor kecil yang dipasang di pintu bilik untuk memicu pengatur waktu.

Pengguna media sosial China mengecam perusahaan tersebut karena memantau dan mengatur waktu pekerja kantornya di toilet untuk meningkatkan produktivitas dan keuntungannya serts menyebut praktik tersebut sebagai pelanggaran hak asasi manusia dan privasi.

Namun beberapa pihak membela perusahaan asal China tersebut, dengan mengatakan bahwa beberapa karyawan menyalahgunakan kamar mandi untuk membuang waktu dengan memainkan ponsel mereka.

Sedangkan respons dari media sosial umumnya negatif dan akhirnya Kuaishou mengeluarkan penjelasan untuk coba mengklarifikasi. Dalam siaran pers resmi, platform berbagi video daring tersebut mengklaim bahwa penghitung waktu tidak dimaksudkan untuk membatasi penggunaan toilet karyawan, melainkan sebagai solusi untuk masalah kekurangan toilet yang "serius".

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kekurangan Toilet Menjadi Alasan dari Pemasangan Timer Tersebut

Timer di toilet (@worldofbuzz/Twitter).

Gedung perkantoran Kuaishou dilaporkan mengalami kekurangan toilet dan karena tata letaknya, fasilitas baru tidak dapat dibangun.

Perusahaan mengatakan memutuskan untuk memasang pengatur waktu yang juga berfungsi sebagai penghitung, untuk melihat berapa banyak orang yang menggunakan bilik dan untuk berapa lama. Kemudian perusahaan akan menentukan berapa banyak toilet portabel yang perlu dipasang untuk menampung stafnya.

Meskipun penjelasan tersebut masuk akal, banyak pengguna media sosial tidak yakin dengan klaim tersebut dan masih percaya bahwa perusahaan hanya tertarik untuk meningkatkan keuntungannya dengan cara apa pun yang diperlukan.

Pemantauan penggunaan toilet karyawan tidak pernah terdengar di China. Apple Daily yang berbasis di Hong Kong melaporkan bahwa satu perusahaan di Shanghai membatasi penggunaan toilet karyawan hingga total 10 menit setiap hari, sementara yang lain memantau berapa banyak waktu yang dihabiskan karyawan untuk berada di ruang tersebut.

 

 

Reporter: Ruben Irwandi

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya