Meningkatkan Optimisme Generasi Muda di Masa Bonus Demografi

Generasi muda harus meningkatkan kualitasnya agar bonus demografi tak berubah jadi bencana demografi.

oleh Komarudin diperbarui 01 Nov 2020, 11:31 WIB
Ilustrasi generasi muda (Dok.Unsplash/ Ali Yahya)

Liputan6.com, Jakarta - Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) terdapat 24,01 persen orang Indonesia yang usianya antara 15--30 tahun. Jumlah yang sangat besar itu akan menjadi bonus demografi yang puncaknya pada 2035 nanti. Namun, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan bonus tersebut.

"Intinya adalah jangan bonus demografi menjadi bencana demografi. Oleh karena itu, ada hal yang harus kita persiapkan," kata Strategic Director of We The Youth, Reyhan Noor  dalam ‘A Webinar Road to No Sleep For Weekend (NSFW) Online Conference 2.0' bertajuk 'Gelora Sumpah Pemuda', Sabtu, 31 Oktober 2020.

Reyhan menyebutkan ada sejumlah hal yang harus dilakukan untuk mendapatkan bonus demografi tersebut, yaitu meningkatkan produktivitas dengan kemampuan yang dimilikinya. Selain itu, orang muda harus difasiltasi untuk mengetahui opsi-opsi yang ada saat ini.

Bonus demografi bisa dimanfaatkan secara optimal. Untuk itu pelaksanaan konferensi daring No Sleep For Weekend 2.0 dapat menjadi sarana dalam rangka memberikan optimisme, inspirasi, dan sudut pandang baru yang mendukung kemajuan generasi muda Indonesia.

“Tantangan kita generasi muda Indonesia saat ini adalah bagaimana dengan kesempatan demografi yang sebagian besar masih usia muda, kita bisa menggunakan kesempatan ini untuk memajukan Indonesia. Oleh karena itu, melalui gerakan ini kami berkomitmen untuk terus menginspirasi generasi muda untuk memperluas pengetahuan dan jaringan mereka,” ujar Reyhan Noor.

Sementara itu, situasi pandemi Covid-19 yang tak kunjung mereda membuat konferensi ini dilaksanakan kembali secara virtual demi mengutamakan aspek kesehatan. Meskipun di tengah keterbatasan, tidak menghalangi No Sleep For Weekend 2.0 untuk menjadi sarana berdiskusi mengenai berbagai isu yang dihadapi generasi muda  saat ini.

"Ajang ini hadir sebagai medium belajar dan sarana bertemunya generasi muda, pelaku industri, akademisi hingga pemerintah untuk saling bertukar pendapat, pengalaman dan memicu optimisme generasi muda dalam menghadapi segala kemungkinan di masa depan,” jelas Abynprima Rizki, Head of Convention Dyandra Promosindo.

No Sleep For Weekend Online Conference 2.0 akan diadakan pada 28--29 November 2020 dengan mengusung tema “Where The Present and Future Collide” kerja sama Dyandra Promosindo dan We The Youth. Acara No Sleep For Weekend (NSFW) Online Conference sempat diselenggarakan pada 25 – 26 Juli 2020 yang melibatkan  468 peserta yang mayoritas adalah generasi muda.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Trend Anak Muda

No Sleep for Weekend (Dok.Dyandra Promosindo)

Dalam webinar itu hadir pula Adib Hidayat, pengamat musik dan jurnalis dan Alvin Bahar, Lead Editor at HAI. Adib menjawab pertanyaan mengenai perjalanan generasi muda di sepanjang era khususnya dari prespektif industri musik.

“Yang terpenting itu dalam setiap perjalanan generasi adalah karya. Karya akan menjadi warisan, rekam jejak dan pengingat di tiap industri dan tentu saja sampai ke ahli waris dan generasi berikutnya. Untuk itu penting untuk menemukan jati diri agar bisa menjadi signature dalam tiap karya. Karena in the end, karya lah yang akan menghidupi kita," ujar Adib Hidayat.

Sementara itu, Alvin Bahar menggarisbawahi bahwa saat ini tren di kalangan anak muda Indonesia. Anak muda saat ini cenderung responsive dan lekat dengan hal-hal dan tren baru dan sangat peka terhadap apa yang terjadi di lingkungannya tapi tetap perlu di arahkan.

"Agar lebih aktif dan positif dalam berpartisipasi dan memberi feedback. Tantangan setiap generasi berbeda, terutama generasi muda Indonesia yang dihadapi banyak perbedaan dan kekayaan. Namun selalu ada peluang, seperti saat ini melalui berbagai kanal media sosial, anak mudah dapat dengan mudah menangkap dan menanggapi berbagai hal baru yang sedang viral," kata Alvin.

Infografis 7 Cara Aman Naik Transportasi Publik Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya