Muhadjir Effendy Tegaskan Atasi Stunting Dimulai dari Keluarga

Untuk mengatasi stunting, Muhadjir Effendy tegaskan dimulai dari keluarga.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 02 Nov 2020, 11:00 WIB
Peserta kampanye cegah stunting membawa spanduk saat berjalan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (16/9). Peserta juga bakal memberikan penyuluhan tentang stunting ke masyarakat sekitar. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Untuk mengatasi stunting, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menegaskan, hal itu dimulai dari keluarga.

Ini karena stunting sangat erat kaitannya dengan kemiskinan. Oleh karena itu, pembangunan keluarga sangat diperlukan untuk mencegah stunting.

"Kita punya pekerjaan yang jauh lebih berat, yaitu menyiapkan rumah tangga. Ini tidak kalah penting, justru segala sesuatu harus dimulai dari penyiapan pasangan rumah tangga, keluarga baru terutamanya," tegas Muhadjir saat Webinar Seri 02 'Perspektif Program dalam Rangka Penyelamatan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK)' pada Sabtu (31/10/2020).

Penanganan stunting merupakan prioritas nasional. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah mencanangkan agar prevalensi stunting ditekan serendah-rendahnya dengan target 14 persen pada tahun 2024.

Berdasarkan data hasil survei status gizi balita Indonesia 2019, prevalensi stunting di Indonesia sebesar 27,67 persen. Angka tersebut masih cukup tinggi.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Kesuksesan Pembangunan Keluarga

Untuk mengatasi stunting, Menko PMK Muhadjir Effendy menegaskan, hal itu dimulai dari keluarga saat Webinar Seri 02 'Perspektif Program dalam Rangka Penyelamatan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK)' pada Sabtu (31/10/2020). (Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan)

Muhadjir menambahkan, keluarga sebagai unit lembaga terkecil dalam suatu negara adalah cerminan keadaan negara. Kesuksesan pembangunan keluarga akan menentukan arah kemajuan negara.

"Kalau kita ingin membuat negara bagus, maka perbaguslah keluarganya. Kalau kita inginkan negara makmur, maka makmurkanlah keluarga. Kalau kita ingin bangsa selamat, maka selamatkanlah keluarga Indonesia," pungkasnya sebagaimana keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com.

Kemenko PMK telah menyiapkan program bimbingan perkawinan (bimwin) secara holistik dengan melibatkan semua kementerian dan stakeholder terkait dalam pembangunan keluarga.

"Sekarang, kita arahkan agar semua pihak terlibat dalam bimbingan perkawinan. Tidak hanya Kementerian Agama. Tetapi lebih esensial mencakup banyak hal, seperti kesehatan reproduksi, kesehatan rumah tangga, ekonomi keluarga, sanitasi keluarga, dan seterusnya," terang Muhadjir.


Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi

Infografis Stunting, Ancaman Hilangnya Satu Generasi. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya