BNPB: Warga Maluku Barat Daya Tidak Rasakan Gempa Magnitudo 6,3

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengatakan, berdasarkan pemodelan, gempa tidak memicu terjadinya tsunami.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 01 Nov 2020, 13:52 WIB
Ilustrasi Gempa (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Jakarta - Gempa magnitudo 6,3 mengguncang Maluku Barat Daya (MBD), Maluku pada pukul 10.43 WIB. Gempa dengan dengan titik gempa di laut dengan kedalaman 196 km atau 54 km barat laut Tepa, tidak membuat warga panik.

"Gempa terjadi pukul 10.43 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten MBD menginformasikan warganya tidak merasakan gempa tersebut," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati lewat siaran persnya, Minggu (1/11/2020).

Raditya melanjutkan, berdasarkan pemodelan, gempa tidak memicu terjadinya tsunami. Peta guncangan yang diukur dengan skala MMI, gempa berdampak II MMI di Dobo dan II hingga III MMI di Saumlaki.

"Tim Wave dari Universitas Brigham Young (BYU) melakukan kajian paleotsunami di kawasan ini pada dua tahun lalu. Berdasarkan catatan dari tim ini, beberapa kejadian gempa bumi pernah terjadi di MBD, yakni pada tahun 1917, 1793, 1814, 1815, 1836, 1852, 1857 dan 1975," jelas dia.

Dari rentetan kejadian tersebut, ungkap Raditya, secara statistik gempa terjadi 1 kali dalam kurun periode 37 tahun. Namun demikian setelah 42 tahun belum lagi terjadi fenomena alam tersebut.

"Kondisi ini mendorong perlunya perhatian dan kewaspadaan semua pihak, khususnya pemerintah dan masyarakat," dia menandasi.

Sebagai informasi, tsunami pernah tercatat di lokasi kejadian gempa hari ini pada 1629, 1657, 1674, 1659, 1710, 1711, 1754, 1763, 1815, 1820, 1837, 1841, 1852, 1857, 1859, 1882, 1885, 1891, 1899, 1914 dan 1938.

Tsunami pada kurun waktu tersebut dipicu oleh gempa bumi di beberapa sumber seperti palung Timor, Banda dan sumber lain.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Antisipasi Gempa Bumi

Ilustrasi Gempa (Angelo Giordano/Pixabay).

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempabumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempabumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempabumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempabumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempabumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempabumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempabumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.3 dari 3 halaman

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya