Liputan6.com, Jakarta - Bandara Heathrow di London tak lagi menyandang gelar sebagai bandara tersibuk di Eropa. Adapun status tersebut saat ini dipegang oleh Bandara Charles de Gaulle di Paris.
Dilansir dari laman Travel and Leisure, Minggu (1/11/2020), menurut Associated Press (AP), Bandara Charles de Gaulle menggeser posisi Heathrow, terutama karena pandemi corona Covid-19. Sejak pandemi menyetop penerbangan di Heathrow dan bandara tidak menyetujui pengujian, jumlah penumpang anjlok.
Baca Juga
Advertisement
Bandara Heathrow diharapkan melayani 22,6 juta penumpang tahun ini dan 37,1 juta penumpang di 2021, dilaporkan AP. Pendapatan bandara secara keseluruhan tahun ini turun 72 persen dibanding 2019. Bandara ini juga dilaporkan menderita kerugian 1,52 miliar Pound sterling atau setara Rp28 triliun pada September.
Sedangkan menurut The Guardian, Bandara Heathrow telah melayani 18,97 juta penumpang hingga akhir September. Hasil tersebut turut 69 persen dalam waktu yang sama pada 2019 lalu.
Di sisi lain, Bandara Charles de Gaulle telah melayani 19,27 juta penumpang dalam sembilan bulan pertama di 2020. Bandara Inggris mengutip bahwa sejak Charles de Gaulle telah menerapkan pengujian penumpang, hal tersebut dapat memungkinkan lebih banyak penumpang untuk melewati pusat Prancis.
"Bandara pusat Inggris Raya tidak lagi menjadi bandara tersibuk di Eropa, pesaing seperti Charles de Gaulle telah melampaui kami dalam hal jumlah penumpang karena mereka mendapat manfaat dari rezim pengujian," jelas Heathrow dalam sebuah pernyataan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemulihan Ekonomi
"Tanpa langkah cepat menuju pengujian, Inggris akan tertinggal lebih jauh di belakang para pesaing Eropa dan pemulihan ekonomi akan gagal dimulai," lanjut pernyataan itu.
Menurut The Guardian, bandara meminta pemerintah Inggris untuk berkomitmen menguji penumpang yang tiba pada 1 Desember untuk melindungi pekerjaan dan pendapatan. "Itu harus menjadi hal yang benar yang dilakukan negara ini untuk membantu pemulihan ekonomi," kata John Holland-Kaye, kepala eksekutif Heathrow, kepada Radio BBC, menurut The Guardian.
"Pemerintah lambat dalam menangani hal ini. Mereka benar-benar harus maju dan mewujudkannya sebelum awal Desember," lanjutnya.
Advertisement