Liputan6.com, Jakarta - Berkat kreativitas dan inovasi, usaha kerajinan songkok tradisional di Gresik, Jawa Timur kini bergairah. Sebelumnya usaha kerajinan songkok tradisional sempat mati suri beberapa bulan akibat pandemi COVID-19.
Salah satu perajin songkok tradisional yakni, Muhammad Jefri, yang memproduksi songkok di Jalan Sindujoyo, Kecamatan Gresik Kota, Kabupaten Gresik.
Pandemi COVID-19, mengakibatkan usaha pembuatan songkok tradisional milik Jefri sempat mengalami mati suri. Dirinya terpaksa meliburkan pegawai selama hampir tiga bulan.
Baca Juga
Advertisement
Produksi songkok menumpuk di gudang, tidak terserap pasar, karena pelanggan, membatalkan pesanan. Mengantisipasi kerugian lebih besar, perajin songkok tradisional di Gresik melakukan beragam inovasi produk, dan memanfaatkan teknologi digital, di antaranya berjualaan secara daring.
Agar songkok yang diproduksinya berbeda dari yang lain, Jefri menambahkan lampu emitting diode, led, pada karakter songkok lukis, sehingga terlihat menyala.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Omzet Penjualan Meningkat
Songkok-songkok yang tadinya polos, diberi gambar karakter, seperti kartun, masjid, robot, dan mobil. Berkat kreativitasnya, secara perlahan, roda usaha kembali bergairah. Omzet penjualan terus meningkat, hingga mencapai 60 kodi per bulan.
"Untuk inovasi produknya, kita mengeluarkan peci anak led, jadi peci kombinasi sama lampu, biar si anak tadi untuk memakainya semakin suka, temanya itu ada lukisan handmade, setelah itu ada kombinasi sama lampu led-nya, gambarnya ada karakter, masjid, mobil, robot," ujar Muhammad Jefri, Perajin Songkok di Gresik, seperti dikutip dari tayangan Liputan6, ditulis Senin (2/11/2020).
Pelanggan yang ingin memesan produk, tidak perlu lagi berbelanja ke pasar, maupun mal, karena bisa memesan secara daring. Harga songkok lukis dengan cahaya lampu led menarik ini, dijual dengan harga Rp 60.000 per buah.
Advertisement