Liputan6.com, Jakarta - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) beserta sejumlah elemen buruh akan kembali menggelar aksi demo menolak Omnibus Law Cipta Kerja di depan Istana. Aksi rencananya digelar mulai pukul 10.00 WIB, Senin (2/11/2020).
Untuk mengantisipasi adanya provokasi massa aksi yang berujung kericuhan, Ketua Departemen Komunikasi dan Media KSPI Kahar S Cahyono menyebut pihaknya menyiapkan elemen pengamanan yang berasal dari internal. Elemen ini disebut Garda Metal.
Advertisement
"Dari internal KSPI ada satuan pengamanan aksi seperti Garda Metal, yang bertugas untuk melakukan pengamanan internal sekaligus mencegah provokasi dari eksternal," kata Kahar kepada Liputan6.com, Senin (2/11/2020).
Elemen pengamanan pada demo hari ini akan berjumlah ribuan orang. "Bisa mencapai ribuan," sebut Kahar.
Dia menjelaskan, ciri dari Garda Metal ini ialah mereka mengenakan pakaian dengan kombinasi warna hitam dan merah.
"Yang saya sebut garda metal, dalam aksi mereka menggunakan atribut khusus seperti ini (menunjuk sebuah foto sekumpulan massa mengenakan pakaian warna hitam-merah)," kata Kahar.
Kahar mengklaim, aksi demo kali ini akan kembali menghadirkan ribuan massa dari sejumlah buruh di wilayah Jabodetabek. Sementara massa di luar Jabodetabek akan menggelar aksi di daerahnya masing-masing.
Kahar menyebut, pihaknya akan menggelar demo hingga sore hari. "Kemungkinan begitu (sampai sore). Tapi melihat situasional di lapangan," pungkasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
2 Tuntutan Buruh yang Kembali Demo di Istana dan MK Hari Ini
Istana dan MK akan menjadi sasaran demonstrasi puluhan ribu buruh hari ini, Senin (2/11/2020). Dalam aksinya kali ini, para buruh menyuarakan dua hal.
"Tuntutan yang akan disuarakan adalah, batalkan omnibus law UU Cipta Kerja dan menuntut agar upah minimum tahun 2021 (UMP, UMK, UMSP, dan UMSK) tetap naik," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam keterangannya, Minggu (1/11/2020).
Para buruh yang turun aksi tersebut tergabung dalam 32 konfederasi dan federasi seperti KSPI, KSPSI AGN, dan Gekanas. Aksi demonstrasi ini akan dilakukan serentak di 24 provinsi.
Menurut , Said Iqbal, untuk wilayah Jabodetak, aksi akan dipusatkan di Istana dan Mahkamah Konstitusi. Titik kumpul di Patung Kuda Indosat sekitar pukul 10.30 WIB.
Pada saat bersamaan, lanjutnya, akan diserahkan gugatan uji materiil dan uji formil omnibus law UU Cipta Kerja ke Mahkamah Konstitusi oleh KSPSI AGN dan KSPI.
"Tetapi bilamana nomor UU Cipta Kerja belum ada pada saat penyerahan berkas gugatan tersebut, maka yang akan dilakukan KSPI dan KSPSI AGN hanya bersifat konsultasi ke MK," ujarnya.
Said Iqbal memastikan, meskipun nomor UU Cipta Kerja belum keluar, aksi 2 November di Istana dan Mahkamah Konstitusi akan tetap dilakukan.
Adapun buruh yang akan mengikuti aksi berasal dari berbagai kota seperti Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang Raya, Serang, Cilegon, Karawang, Bekasi, Purwakarta, Subang, Indramayu, Cirebon, Bandung Raya, Cimahi, Cianjur, Sukabumi, Semarang, Kendal, Jepara, Surabaya, Mojokerto, Pasuruan, Sidoarjo, dan Gresik.
Advertisement