Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Tiap Keluarga Bisa Pantau Info Prakiraan Cuaca BMKG

Untuk mengantisipasi bencana hidrometerologi, setiap keluarga bisa pantau info prakiraan cuaca BMKG.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 02 Nov 2020, 14:00 WIB
Sebuah pompa air saat terendam banjir di permukiman Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta, Minggu (25/10/2020). Hampir 12 jam banjir kiriman dari Bogor itu masih merendam permukiman warga di RT 11 RW 05 Kebon Pala dengan ketinggian mencapai pinggang orang dewasa. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Untuk mengantisipasi bencana hidrometerologi, setiap keluarga bisa memantau informasi prakiraan cuaca dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Hal ini meningkatkan upaya peringatan dini dengan memantau informasi cuaca dari BMKG.

“Ikuti terus info BMKG,” ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dalam keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, Minggu (1/11/2020) malam.

Info cuaca BMKG dapat diakses dengan berbagai pendekatan, seperti aplikasi Info BMKG maupun situs dan media sosial dari instansi pemerintah.

Warga juga bisa memantu prakiraan cuaca harian hingga ke tingkat kecamatan melalui aplikasi Info BMKG, sehingga dapat mempersiapkan atau mengantisipasi dampak bencana yang mungkin terjadi.

Data BNPB dari awal Januari hingga 31 Oktober 2020, bencana hidrometeorologi masih mendominasi kejadian bencana di Tanah Air. Hingga akhir Oktober 2020, total bencana alam berjumlah 2.401 kejadian.

Jumlah korban jiwa akibat bencana hidrometeorologi mencapai 319 jiwa meninggal dunia dengan rincian banjir 205 jiwa, tanah longsor 101 dan puting beliung 13, dan 25 jiwa dinyatakan hilang.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Warga Bisa Kirim Informasi Terkini

Warga membersihkan lumpur di permukiman Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta, Minggu (25/10/2020). Hampir 12 jam banjir kiriman dari Bogor itu masih merendam permukiman warga di RT 11 RW 05 Kebon Pala dengan ketinggian mencapai pinggang orang dewasa. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Awal September 2020, BNPB telah meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di tingkat provinsi, kabupaten, dan kota untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi.

Salah satunya melakukan koordinasi multipihak di setiap wilayah administrasi. Warga masyarakat juga bisa memberikan informasi terkait dengan kondisi terkini. 

Upaya ini membantu otoritas setempat untuk penanganan darurat maupun kewaspadaan warga lainnya. Melalui PetaBencana.id, warga dapat mengirimkan konten informasi melalui media sosial yang tampil pada dashboard setelah terverifikasi.

Adapun kejadian bencana alam tertinggi data BNPB dari Januari hingga Oktober 2020, yakni banjir dengan 865 kejadian. Kejadian lain berupa puting beliung 690, tanah longsor 447, kebakaran hutan dan lahan 321 gelombang pasang atau abrasi 29, kekeringan 29, gempa bumi 5, dan letusan gunung api 5.

 


Infografis Banjir Datang, Waspada Klaster Pengungsian

Infografis Banjir Datang, Waspada Klaster Pengungsian. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya