Usai Libur Panjang, IHSG Dibuka Amblas ke 5.108,02

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.112,26. Sedangkan terendah 5.081,09.

oleh Tira Santia diperbarui 02 Nov 2020, 09:10 WIB
Suasana pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona merah pada pembukaan perdagangan awal pekan ini. Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya 1 sektor yang berada di zona hijau.

Pada prapembukaan perdagangan Senin (2/11/2020), IHSG melemah 20,19 poin atau 0,39 persen ke level 5.108,02. Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG melemah dengan turun 20,41 poin atau 0,40 persen ke level 5.110,04.

Sementara indeks saham LQ45 juga melemah 0,90 persen ke posisi 782,80. Seluruh indeks acuan berada di zona merah.

Di awal perdagangan ini, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.112,26. Sedangkan terendah 5.081,09.

Sebanyak 160 saham melemah sehingga menekan IHSG. Kemudian 78 saham menguat dan 172 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham cukup ramai yaitu 42.600 kali dengan volume perdagangan 618,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 868,3 miliar.

Tercatat, investor asing beli saham di pasar regular mencapai Rp 111,7 miliar. Sedangkan nilai tukar rupiah berada di 14.614 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya 1 sektor yang berada di zona hijau yaitu pertambangan yang naik 0,05 persen.

Sedangkan sektor yang melemah dipimpin oleh konstruksi yang turun 2,05 persen. Kemudian sektor aneka industri yang tergelincir 1,84 persen dan sektor manufaktur amblas 1,29 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain, CMNP naik 11,17 persen ke Rp 1.120 per lembar saham. Kemudian PBID naik 9,28 persen ke Rp 1.055 per saham dan JSKY naik 9,09 persen ke Rp 240 per saham.

Sedangkan saham-saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain INPP turun 6,94 persen ke Rp 670 per lembar saham, ECII yang turun 6,88 persen ke Rp 745 per lembar saham dan PTPW turun 6,8 persen ke Rp 1.165 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Perdagangan Pekan Kemarin

Pekerja bercengkerama di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). IHSG ditutup naik 3,34 poin atau 0,05 persen ke 5.841,46. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Selasa pekan ini. IHSG sempat menghijau di tengah perhadangan tetapi akhirnya kembali tertekan.

Pada penutupan perdagangan saham, Selasa (27/10/2020), IHSG ditutup turun 15,82 poin atau 0,31 persen ke posisi 5.128,22. Sementara, indeks saham LQ45 juga melemah 0,47 persen ke posisi 790,50.

Selama perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi pada level 5.155,56 dan terendah 5.110,61.

Pada sesi penutupan pedagangan, 232 saham melemah sehingga membawa IHSG di zona merah. Sedangkan 176 saham menghijau dan 164 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham normal. Total frekuensi perdagangan saham 741.972 kali dengan volume perdagangan 13,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,6 triliun.

Investor asing jual saham Rp 22 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.604.

Dari 10 sektor saham pembentuk IHSG, hanya tiga sektor yang menguat yaitu perkebunan melonjak 1,01 persen, aneka industri naik 0,58 persen dan perdagangan menguat 0,10 persen.

Sedangkan sektor yang melemah dipimpin oleh sektor konstruksi yang anjlok 0,85 persen. Kemudian disusul sektor infrastruktur turun 0,76 persen dan sektor industri dasar melemah 0,77 persen.

Saham yang menguat antara lain SOHO yang naik 24,74 persen ke Rp 6.050 per lembar saham. Kemudian WIIM yang naik 24,73 persen ke Rp 464 per lembar saham dan KOTA yang yang naik 24,62 persen ke Rp 324 per lembar saham.

Saham yang melemah sehingga menekan IHSG antara lain PLAN yang melemah 7,04 persen ke Rp 264 per lembar saham. Kemudian OKAS turun 6,96 persen ke Rp 107 per lembar saham dan POLL turun 6,95 persen ke Rp 6.025 per lembar saham. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya