Harga Emas Antam Naik Rp 2.000 per Gram di Awal November 2020

Harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 10.290.000.

oleh Tira Santia diperbarui 02 Nov 2020, 10:16 WIB
Karyawati menunjukkan replika emas logam mulia di Butik Emas LM ANTAM, Jakarta,Senin (19/10). Harga emas antam kini berada di bawah Rp 1 juta per gram. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Harga emas Antam atau emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali naik. Hari ini harga emas Antam naik Rp 2.000 menjadi Rp 994 ribu per gram.

Adapun harga buyback emas Antam, Senin (2/11/2020), masih di level Rp 885 ribu per gram. Harga buyback merupakan patokan bila Anda menjual, maka Antam akan membelinya di harga Rp 885 ribu per gram.

Sementara harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 10.290.000. Sedangkan untuk ukuran 20 gram ditetapkan Rp 19.940.000.

Ini merupakan harga emas Antam yang dijual di Pulogadung, Jakarta. Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.36 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.

Harga emas Antam belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Berikut daftar harga emas Antam:

* Pecahan 0,5 gram Rp 527.000

* Pecahan 1 gram Rp 994.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.928.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.867.000

* Pecahan 5 gram Rp 4.750.000

* Pecahan 10 gram Rp 9.435.000

* Pecahan 25 gram Rp 23.462.000

* Pecahan 50 gram Rp 46.845.000

* Pecahan 100 gram Rp 93.612.000

* Pecahan 250 gram Rp 233.765.000

* Pecahan 500 gram Rp 467.320.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 934.600.000.

 

Saksikan video di bawah ini:


Sederet Peristiwa Penting Pengaruhi Harga Emas Pekan Ini, Apa Saja?

Petugas menunjukan emas batangan di kantor BNI Syariah, Jakarta. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pada awal November 2020 ini tampaknya akan terjadi banyak hal yang dapat mempengaruhi harga emas. Selain pemilu AS, juga ada pengumuman suku bunga bunga Federal Reserve dan beberapa hal lainnya. Termasuk angka ketenagakerjaan AS dari Oktober.

Keadaan tersebut diperkirakan juga akan mempengaruhi harga emas. Saat ini, harga emas terpantau sangat fluktuatif selama minggu terakhir bulan Oktober.

Harga emas menutup perdagangan bulan Oktober dengan kehilangan level kunci USD 1.900 per ons. Ini karena harga emas menyentuk level terendah satu bulan di USD 1.859 pada perdagangan hari Kamis.

Dilansir dari laman Kitco, Senin (2/11/2020), harga emas berjangka Comex Desember diperdagangkan pada USD 1,880.20 per ons, naik 0,65 persen pada Jumat (30/10).

Direktur perdagangan global Kitco Metals Peter Hug mengatakan, baik gelombang biru atau gelombang merah di pemungutan suara, akan memiliki efek positif pada harga emas. Menurutnya, pasar telah menerima informasi beragam terkait kemampuan Joe Biden versus Donald Trump untuk memenangkan pemilihan.

"Akan ada volatilitas yang terjadi pada Senin, Selasa malam. Hari-hari perdagangan riil adalah Rabu, Kamis, dan Jumat. Tidak peduli siapa yang menang, akan ada paket stimulus signifikan yang dimasukkan ke pasar, yang akan menjadi sangat bullish pada logam,” kata Hug.

Hug menambahkan, ketidakpastian terbear adalah ketika hasil pemilu tak kunjung diumumkan. "Jika ada pemenang yang jelas, saham akan naik, dan harga emas akan naik baik sepanjang Selasa malam atau dengan perdagangan semalam di Eropa," kata Hug.

"Jika kita memiliki gelombang biru, kita meminjam dan membelanjakan lebih banyak dan harga emas naik. Jika kita memiliki gelombang merah, kita menghabiskan sedikit lebih sedikit, tetapi itu masih bagus untuk emas,” kata Malek.

Sementara, jika belum ada pemenang yang jelas, Hug menyebutkan pasar saham akan berada di bawah tekanan. Dimana orang-orang akan beralih ke uang tunai, dan itu bisa menjadi negatif untuk harga emas.

Kepala strategi global TD Securities, Bart Melek melihat ada konsensus di pasar bahwa siapapun yang menang, AS akan mendapatkan stimulus fiskal, dan akan terus memiliki suku bunga rendah. Senada dengan Hug, Malek juga mengatakan skenario terburuk untuk harga emas adalah ketika belum jelas siap apemenangnya. Menurutynya, hal ini akan menciptakan ketakutan dan penundaan paket stimulus fiskal.

“Setelah kita mendapatkan hasil yang jelas, kita mendapatkan stimulus. Mungkin tidak sebesar jika kita mendapatkan pemerintahan yang terpecah, tapi kita akan mendapatkan sesuatu. Dan sekarang, pasar telah dijual karena kita tidak mendapat apa-apa,” kata Melek.

Presiden Phoenix Futures and Options LLC, Kevin Grady menuturkan, jika USD 1.925 dapat ditembus ke atas, harga emas bisa mencapai USD 1.970. Bahkan menurutnya, harga emas masih mungkin untuk berada di level USD 2.000 per ons minggu depan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya