Liputan6.com, Jakarta - Maskapai penerbangan Australia, Qantas, memperkenalkan 'penerbangan ke suatu tempat'. Penawaran ini ditujukan bagi siapa saja yang sudah sangat merindukan traveling akibat dari masa pandemi.
Penumpang di pesawat nantinya akan disuguhi sarapan sampanye dan kesempatan melihat-lihat wilayah sekitar karena pesawat akan terbang rendah. Dilansir dari laman Mirror, Senin (2/11/2020), layanan ini hanya terbuka untuk pelancong di Negeri Kangguru.
Baca Juga
Advertisement
Negara ini perlahan-lahan melonggarkan pembatasan perbatasan domestik. 'Penerbangan ke suatu tempat' pertama akan beroperasi dengan rute Sydney dan situs ikonik Uluru dengan 110 penumpang di dalam Qantas 737.
Penumpang tak hanya dapat pengalaman naik pesawat dan melihat pemandangan. Paket tersebut telah termasuk menginap semalam di hotel utama Ayers Rock Resort, Sails in the Desert yang berbintang lima.
Kunjungan tersebut hadir dengan makan tiga menu di bawah bintang-bintang, workshop seni dengan warga asli, pertunjukan didgeridoo, dan interpretasi warga asli tentang langit malam. Untuk menikmati wisata ini, wisatawan dikenakan tarif mulai 2.499 dolar AS per orang atau setara Rp36,7 juta untuk kelas ekonomi.
Chief Executive Qantas Group Alan Joyce menyampaikan bahwa kini layanan di seluruh Qantas dan Jetstar beroperasi di bawah 30 persen dari kapasitas domestik pra-Covid. Namun, ada harapan bahwa pembatasan yang dilonggarkan dapat menambah kapasitas hingga 50 persen.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bukan yang Pertama
Qantas sebelumnya telah meluncurkan 'penerbangan ke mana-mana', penerbangan tujuh jam yang tidak mendarat di mana pun. Perjalanan ini terbang ke negara-negara seperti Queensland, Great Barrier Reef, Uluru, Kata Tjuta, Byron Bay, dan Sydney Harbour. Penerbangan terjual habis dalam 10 menit.
Qantas bukan satu-satunya maskapai penerbangan yang memiliki kiat unik untuk tetap menggunakan pesawat di masa pandemi. Singapore Airlines mengubah salah satu pesawat A380-nya menjadi restoran pop-up, lengkap dengan menu dalam penerbangannya.
Pengunjung dapat memilih antara makan malam ekonomi, bisnis atau kelas satu. Thai Airways turut memilih konsep serupa ketika membuka restoran bertema pesawat di kantor pusatnya di Bangkok.
Maskapai tersebut mengubah kantinnya dan membuatnya terlihat seperti bagian dalam kabin. Pengunjung duduk di kursi pesawat dan menikmati hidangan dari menu dalam penerbangan, di atas furnitur yang terbuat dari komponen pesawat tua.
Advertisement