Fenomena Long COVID-19, Gejala yang Dialami Pasien Bisa Berbulan-bulan

Bukan hitungan minggu tapi pasien COVID-19 ini bisa mengalami gejala berbulan-bulan. Hal ini berdampak bukan hanya fisik juga psikis.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 02 Nov 2020, 18:00 WIB
Pekerja medis memompa oksigen kepada pasien virus corona atau COVID-19 di sebuah rumah sakit di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Minggu (16/2/2020). Sebanyak 1.770 orang dilaporkan meninggal akibat virus corona. (Chinatopix via AP)

Liputan6.com, Jakarta Pada fenomena long COVID-19, gejala yang dialami pasien dapat bertahan berbulan-bulan. Kondisi ini berdampak terhadap kualitas hidup pasien. Gangguan fisik dan psikis bisa terjadi.

Dokter Spesialis Patologi Klinik Primaya Hospital Bekasi Timur, Muhammad Irhamsyah menerangkan, fenomena long COVID yang terjadi pada pasien terkonfirmasi positif PCR (terinfeksi COVID-19) adalah suatu kondisi yang memang sudah terjadi selama pandemi COVID-19 dalam kurun waktu hampir setahun ini.

Istilah long COVID-19 atau biasa disebut post acute COVID-19 adalah suatu gejala yang masih dialami oleh seseorang. Baik dialami pasien yang telah mengalami perbaikan klinis--pasien yang telah dinyatakan negatif dari hasil pemeriksaan PCR--maupun pasien yang masih mengalami gejala-gejala seperti saat terinfeksi COVID-19.

Penelitian yang dilakukan di negara-negara Eropa menyebut, 9 dari 10 pasien yang dirawat karena terinfeksi COVID-19 dapat mengalami fenomena long COVID-19.

Long COVID-19 ini biasanya terjadi pada pasien dengan keluhan mild symptoms (gejala ringan)," ujar Irhamsyah sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Senin (2/11/2020).

"Rata-rata mengalami gejala long COVID-19 lebih dari 3 minggu, bahkan berbulan-bulan setelah gejala awal dialami oleh pasien."

 

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Gejala Umum Long COVID-19

Petugas medis mengajarkan senam tradisional China kepada pasien sembuh COVID-19 di Rumah Sakit TCM Provinsi Hubei di Wuhan, Provinsi Hubei, China tengah (21/4/2020). Rumah sakit tersebut membuka klinik rehabilitasi untuk pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh pada awal Maret. (Xinhua/Wang Yuguo)

Dokter Spesialis Paru Primaya Hospital Karawang, Nurhayati menambahkan, seseorang disebut terkena long COVID-19 akibat lamanya perawatan dan gejala-gejala yang timbul, dari ringan hingga berat.

Rasa sakit yang ditimbulkan dapat bertahan lama, tergantung berat ringannya suatu penyakit. Makin berat gejala COVID-19, makin lama efek yang diderita pada pasien COVID-19.

"Gejala yang paling umum terjadi selama long COVID-19 adalah sakit kepala, myalgia (nyeri otot), pegal-pegal," terang Nurhayati.

Selain itu, gejala yang dialami pasien long COVID-19 sama seperti variasi gejala COVID-19. Misal, rasa lelah berlebihan, gangguan napas, nyeri sendi, dan nyeri dada. Ada pula laporan gangguan psikis para pasien pasca terinfeksi COVID-19.

“Dampak akibat long COVID-19 menyebabkan gangguan pada kualitas hidup seseorang dalam menjalani kehidupan sehari-harinya akibat gangguan secara fisik dan psikis," lanjut Irhamsyah.


Infografis Drama Tragis Korban Corona di Indonesia

Infografis Drama Tragis Korban Corona di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya