BPS Catat Inflasi Oktober 2020 di Angka 0,07 Persen

Inflasi tahun kalender dari Januari-Oktober 2020 adalah 0,95 persen. Sementara inflasi tahunan tercatat 1,44 persen (yoy).

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Nov 2020, 11:18 WIB
Seorang pembeli melintas di antara kios di pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (2/12/2019). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi sepanjang Januari-November 2019 sebesar 2,37 persen, lebih kecil ketimbang periode yang sama tahun lalu sebesar 2,50 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada bulan Oktober di angka 0,07 persen. Pada bulan sebelumnya, Indonesia mengalami deflasi tiga kali berturut-turut yaitu pada periode Juli, Agustus, dan September.

“Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 90 kota IHK, pada Oktober 2020 terjadi inflasi sebesar 0,07 persen,” kata Kepala BPS, Suhariyanto, Senin (2/11/2020).

Dengan demikian, inflasi tahun kalender dari Januari-Oktober 2020 adalah 0,95 persen. Sementara inflasi tahunan tercatat 1,44 persen (yoy).

Suhariyanto menjelaskan, inflasi bulan Oktober 2020 dipengaruhi perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Oktober 2020 yang secara umum menunjukkan adanya kenaikan.

“Dari 90 kota IHK yang dipantau BPS, ada 66 kota yang mengalami inflasi dan 24 kota mengalami deflasi,” kata Kecuk.

Adapun inflasi tertinggi terjadi di Sibolga sebesar 1,04 persen. Sementaraa inflasi terendah terjadi di DKI Jakarta, Cirebon, Bekasi, dan Jember masing-masing sebesar 0,01 persen.

Sebaliknya, deflasi tertinggi terjadi di Manokwari, dimana deflasinya sebesar -1,81 persen dan deflasi terendah terjadi di Surabaya yaitu -0,02 persen.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Harga Pangan Naik, Inflasi Oktober 2020 Diprediksi 0,08 Persen

Pembeli membeli sayuran di pasar, Jakarta, Jumat (6/10). Dari data BPS inflasi pada September 2017 sebesar 0,13 persen. Angka tersebut mengalami kenaikan signifikan karena sebelumnya di Agustus 2017 deflasi 0,07 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) melaporkan hasil survei Indeks Harga Konsumen (IHK) pekan keempat Oktober 2020 mencatat potensi kenaikan inflasi sebesar 0,08 persen secara bulanan (month to month/mtm). Ini terjadi lantaran kenaikan harga di komoditas pangan.

Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko menyampaikan, penyumbang utama inflasi pada periode laporan berasal dari komoditas cabai merah sebesar 0,09 persen (mtm)

 

"Bawang merah sebesar 0,03 persen (mtm), minyak goreng dan daging ayam ras masing-masing sebesar 0,01 persen (mtm)," jelasnya, Jumat (23/10/2020).

Sementara itu, ia menambahkan, komoditas yang menyumbang deflasi pada periode laporan berasal dari komoditas telur ayam ras sebesar -0,04 persen (mtm), serta beras dan emas perhiasan masing-masing sebesar -0,01 persen (mtm).

"Dengan perkembangan tersebut, diperkirakan inflasi Oktober 2020 secara tahun kalender sebesar 0,97 persen (year to date/ytd), dan secara tahunan sebesar 1,46 persen (year on year/yoy)," jelasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya