Hingga September, Jumlah Penumpang Pesawat Masih Turun

Jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada September 2020 sebanyak 1,9 juta orang.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 02 Nov 2020, 14:00 WIB
Penumpang mengantre untuk memasuki Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Rabu (28/10/2020). PT Angkasa Pura II menyebutkan ada 50.000 penumpang yang datang dan pergi dari Bandara Soetta untuk berpergian saat libur panjang pada hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penumpang angkutan udara domestik yang diberangkatkan pada September 2020 sebanyak 1,9 juta orang. Angka ini turun 4,60 persen dibanding Agustus 2020. Sementara jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) naik 9,32 persen menjadi 34,0 ribu orang.

Namun, secara kumulatif keduanya mencatatkan penurunan. Selama Januari– September 2020 jumlah penumpang domestik sebanyak 23,5 juta orang atau turun 58,33 persen yoy. Dan jumlah penumpang internasional sebanyak 3,5 juta orang, atau turun 74,54 persen yoy.

"Penurunan karena jumlah hari pada September lebih singkat dan pada Agustus ada hari libur Hari Kemerdekaan RI. Sementara untuk penerbangan internasional naik 9,32 secara mtm," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam rilis BPS, Senin (2/11/2020).

Selain angkutan udara, jumlah penumpang angkutan laut dalam negeri juga mengalami penurunan 3,33 persen mtm, atau sebanyak 1,1 juta orang yang diberangkatkan pada September 2020. Selama Januari–September 2020, jumlah penumpang mencapai 10,6 juta orang, atau turun 39,58 persen yoy.

"Jumlah penumpang (angkutan laut) pada September mencapai 1,06 juta penumpang," ujarnya. Adapun jumlah barang yang diangkut naik 3,86 persen mtm menjadi 26,6 juta ton. Atau 0,46 persen yoy, atau mencapai 220,8 juta ton selama Januari hingga September 2020.

Sementara Jumlah penumpang kereta api yang berangkat pada September 2020 sebanyak 11,4 juta orang, atau turun 10,53 persen dibanding Agustus 2020.

“Serupa dengan jumlah penumpang, jumlah barang yang diangkut kereta api mengalami penurunan 0,94 persen menjadi 4,1 juta ton,” papar Kecuk.

Selama Januari–September 2020, jumlah penumpang KA mencapai 147,0 juta orang, atau turun 53,82 persen dibanding periode yang sama tahun 2019. Hal yang sama untuk jumlah barang yang diangkut kereta api turun 4,26 persen menjadi 35,8 juta ton.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jumlah Wisman ke Indonesia Cuma 153 Ribu Orang di September 2020

Li Huiling, wisman perempuan asal China jatuh terperosok ke laut saat asyik selfie dari atas sebuah tebing di Bali. (Liputan6.com/ Dewi Divianta)

Badan Pusat Statistik mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia pada pada September 2020 mencapai 153.500 orang. Angka ini turun 5,94 persen dibandingkan posisi Agustus 2020, pun demikian turun tajam jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yakni 88,95 persen.

"Jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia pada bulan September ini hanya sebesar 153.500 orang. Berarti kalau kita bandingkan dengan posisi pada bulan Agustus yang lalu ada penurunan sebesar 5,94 persen," kata Kepala BPS, Suhariyanto, di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Selasa (2/11).

Dia mengatakan, penurunan tersebut dapat dimaklumi karena adanya pandemi Covid-19. Di mana masih banyak negara yang melarang warganya untuk berpergian dan harus menjaga kesehatan masyarakatnya.

Hal itu tercermin, dari 153.500 wisman yang datang ke Indonesia umumnya adalah mereka yang melakukan perjalanan bisnis, baik untuk kedinasan untuk bekerja, maupun misi tertenentu. "Belum ada wisman yang datang untuk melakukan travelling ata berlibur," imbuh dia.

Dia merincikan, dari jumlah kunjungan turis tersebut mayoritasnya adalah menggunakan transportasi darat yang tercatat sebanyak 95,1 ribu orang atau 62 persen. Sementara untuk sektor laut tercatat 48,5 ribu orang atau sebesar 32 persen. Kemudian udara tercatat 10 ribu orang atau sekitar 6 persen.

Sementara itu, jika dilihat dari kenegaraannya kunjungan wisman di September 2020 terbanyak dari Timur Leste yakni 76,8 ribu kunjungan atau 50,0 persen. Sementara itu posisi selanjutnya diikuti oleh Malayasia sebesar 35,3 persen, Tiongkok 4,6 persen dan negara lainnya 10,1 persen.

"Jika dibandingkan posisi tahun lalu Septeber 2019 jumlah wisman ke Indonesia masih turun dalam sekali meskipun ada pergeakan secara mtm, tapi masih kecil. Kita lihat pergerakan ini nampaknya recovery di sektor pariwisata akan butuh waktu panjang," katanya.

Sementara jika dikakumultifkan pergerakan wisman sejak Januari ke September 2020 jumlah wisman yang datang ke Indonesia hanya sebesar 3,5 juta. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu berarti jumlah tersebut masih menurun sebesar 70,57 persen.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya