Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau turis asing per September 2020 mencapai 153.500 orang. Angka ini turun drastis sebesar 88,95 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan pada September 2019. Dan juga turun 5,94 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya.
“Kalau dibandingkan September 2019, wisman masih turun dalam meski ada pergerakan month to month, tapi kecil. Recovery pariwisata masih perlu waktu panjang,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam Rilis BPS, Senin (2/11/2020).
Advertisement
Sama seperti sebelumnya, turis asing dari Timor Leste masih mendominasi hingga 50 persen pada September tahun ini. Diikuti oleh Malaysia 35,31 persen, China 4,55 persen, Belanda 1,59 persen, dan Amerika Serikat 0,59 persen.
Secara kumulatif (Januari–September 2020), jumlah kunjungan turis asing ke Indonesia mencapai 3,56 juta kunjungan. Turun 70,57 persen dari kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 12,10 juta kunjungan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Kunjungan Turis Asing pada Agustus 2020 Anjlok 89 Persen Dibanding Tahun Lalu
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing yang berkunjung ke Indonesia mencapai 165 ribu orang pada Agustus 2020. Angka ini naik 4,45 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya yakni 156 ribu orang.
Namun memang, jika dibandingkan dengan periode sama tahun lalu atau pada Agustus 2019, jumlah kunjungan turis asing ini mengalami penurunan yang sangat tajam yaitu mencapai 89,22 persen.
"Jumlah wisman pada bulan Agustus 2020 masih sangat-sangat terbatas 165 ribu orang. Dengan catatan bahwa wisman yang masuk ke Indonesia ini adalah wisman bisnis, baik karena alasan tugas atau bekerja alasan misi dan sebagiannya," kata Kepala BPS Suhariyanto, di Kantor BPS, Jakarta Pusat, pada Kamis 1 Oktober 2020.
Meski mengalami peningkatan dari bulan sebelumnya, namun pergerakannya jumlah wisman dari bulan ke bulan cukup rendah. Hal ini mengindikasikan bahwa pemulihan untuk turis asing ini akan butuh waktu lama.
"Karena tergantung kepada penanganan kesehatan baik di Indonesia maupun di negara-negara lainnya," imbuh dia.
Advertisement