Liputan6.com, Jakarta - PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Net1 Indonesia) sebagai penyedia layanan mobile data broadband 4G LTE yang merupakan bagian dari Sampoerna Strategic Group mengumumkan dukungannya terhadap upaya percepatan penanganan COVID-19 serta pemulihan ekonomi nasional.
Bertujuan untuk mendukung kegiatan tanggap COVID-19 di seluruh nusantara, bantuan diberikan berupa perangkat dan layanan akses internet gratis selama satu tahun kepada 500 rumah sakit yang berada di dalam jaringan layanan Net1 Indonesia.
Advertisement
Peresmian pemberian bantuan disampaikan oleh CEO Sampoerna Strategic Group, Michael Sampoerna kepada Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir.
“Kami mengapresiasi langkah Sampoerna Strategic Group dalam mendukung strategi komunikasi publik untuk program penanganan dan pemulihan COVID-19 di tanah air. Konektivitas internet tentu berperan sangat penting dalam hal proses penyampaian informasi terkini yang jelas dan transparan, khususnya juga mengenai perkembangan status vaksin, agar meningkatkan kepercayaan publik," kata Menteri BUMN sekaligus Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (2/11/2020).
“Kami yakin bantuan ini akan berkontribusi pada tercapainya 3 prioritas kita ke depannya, yakni menuju Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja dan Indonesia Tumbuh. Pemerintah juga selalu terbuka untuk bersinergi dengan mitra-mitra strategis ke depannya untuk membangun bangsa yang kita cintai," tambah Erick Thohir.
CEO Sampoerna Strategic Group, Michael Sampoerna mengatakan bahwa konektivitas merupakan faktor kunci dalam mengelola program penanganan dan pemulihan dari pandemi, terutama dalam hal penyampaian perkembangan informasi kesehatan terkini, koordinasi antar instansi pemerintah di tingkat pusat maupun daerah, dan memfasilitasi kegiatan bekerja dan belajar dari rumah.
“Belajar dari kesiapan infrastruktur tanggap bencana negara lain, yang umumnya dikenal sebagai National Management Crisis Network untuk menghadapi berbagai jenis krisis, karakteristik spektrum jaringan 450 MHz yang kami miliki sangat tepat menjangkau wilayah yang luas, dan telah terbukti andal untuk layanan yang bersifat kedaruratan. Kami berharap dapat memainkan peran yang serupa di tanah air," kata Michael.
Sementara itu, CEO PT Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, Andri Pranata menyatakan, saat ini bantuan perangkat dan layanan internet gratis Net1 Indonesia sudah terpasang dan dimanfaatkan oleh 141 rumah sakit yang tersebar di pelosok Indonesia.
Layanan Net1 Indonesia juga telah menjangkau 45.000 desa dan puskesmas di lebih dari 300 kabupaten di seluruh nusantara.
"Dukungan ini akan terus kami berikan sepenuhnya secara tuntas hingga 500 rumah sakit. Dengan bantuan senilai 30 miliar rupiah ini, kami berharap keandalan jaringan layanan Net1 Indonesia dapat turut berperan membantu memutus mata rantai penyebaran COVID-19," tutup dia.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Erick Thohir Minta Masyarakat Tetap Patuhi Protokol Kesehatan Meski Ada Vaksin
Ketua Pelaksana Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir meminta masyarakat tetap mengedepankan protokol kesehatan, termasuk saat vaksin penawar virus mematikan asal China itu sudah didistribusikan.
Sebab, dia menilai, protokol kesehatan penting untuk mencegah penularan virus corona jenis baru yang amat membahayakna keselamatan masyarakat.
"Saya mengharapkan juga, kita juga bisa memberikan contoh yang baik karena kenapa protokol Covid-19 ini penting. Dan jangan nanti ada vaksin dianggap protokol nya tidak diakui jangan. Ini bagian penting," ujar Erick Thohir yang juga menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam Festival UMKM oleh Kumparan, Rabu (28/10).
Menurutnya disiplin untuk menerapkan protokol kesehatan justru menjadi kunci penting dalam rangka memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 di tanah air. Sehingga peranan protokol kesehatan dianggap tidak serta merta bisa digantikan oleh vaksin anti Corona.
Sebelumnya, Guru Besar Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada Prof Tri Wibawa meminta masyarakat tetap mematuhi penerapan protokol kesehatan meskipun telah menerima vaksin Covid-19.
"Saat ini kita masih menunggu hasil penelitian berapa angka proteksi vaksin terhadap virus corona baru. Meski sudah divaksin, masyarakat harus tetap memproteksi diri dengan berperilaku sesuai dengan protokol kesehatan," kata Tri Wibawa dalam keterangan tertulis di Yogyakarta, dilansir Antara, Senin (19/10).
Advertisement