Terbukti Sukses buat Bos Google: Trik Jawab Pertanyaan Wawancara yang Rumit

Sebelum mendapatkan pekerjaan tentunya harus melewati proses wawancara terlebih dahulu.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Nov 2020, 07:00 WIB
Wawancara kerja.

Liputan6.com, Jakarta Tentunya dalam mencari dan mendapatkan pekerjaan, semua orang akan melewati proses wawancara kerja terlebih dahulu.

Tidak dipungkiri selama proses wawancara akan menjadi menakutkan karena tidak ada yang menjamin bahwa Anda akan ditanyai pertanyaan yang tidak diketahui bagaimana menjawabnya.

Sehingga pertanyaan-pertanyaan yang diberikan sering kali dapat menyebabkan kebanyakan orang stres, membeku, terdiam dan bingung terhadap jawaban apa yang akan diutarakan.

Namun di balik pertanyaan tersulit dan paling penting yang ditanyakan oleh perekrut kerja untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam lagi mengenai Anda di luar apa yang dicantumkan di resume kerja.

Mengutip dari CNBC, Selasa (10/11/2020) berikut tips terbaik yang dapat Anda ikuti untuk menanggapi pertanyaan wawancara kerja yang rumit, yang terbukti sukses dilakukan CEO Google Sundar Pichai.

1. Jangan stres

Selama bertahun-tahun, para peneliti mempelajari bagaimana stres memengaruhi otak, dan ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari temuan mereka.

Ketika Anda mengalami sesuatu yang langsung memicu stres, jumlah informasi yang dapat diproses otak (alias kapasitas memori kerja ) menurun. Kapasitas memori kerja Anda penting untuk memecahkan masalah yang kompleks, seperti pertanyaan wawancara yang sulit.

Bayangkan saat Anda merasa hebat selama 10 menit pertama wawancara. Kemudian, Anda dihadapkan pada pertanyaan yang menyebabkan stres mendadak, sehingga lebih menantang untuk memproses pertanyaan sepenuhnya dan memberikan respons yang baik.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tips menanggapi pertanyaan wawancara yang rumit

Khusus untuk Anda yang berjiwa introvert, simak tips wawancara kerja berikut ini agar perjalanan karier Anda berjalan lancar. (iStockphoto)

2.Tarik napas dalam-dalam

Stres membuat Anda lebih rentan untuk panik yang sebenarnya ingin dihindari. Saat panik, kapasitas memori kerja akan semakin berkurang, sehingga akan diikuti momen keheningan yang canggung dan pada akhirnya akan membuat wawancara terhenti.

Sehingga untuk mencegah hal ini terjadi, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menarik napas dalam-dalam. Penelitian menunjukkan bahwa menarik napas dalam-dalam dapat mencegah Anda jatuh ke dalam keadaan panik dan dapat menenangkan saraf.

3. Tanya, tanya, tanya

Cara paling cemerlang untuk menanggapi pertanyaan yang sulit dijawab adalah dengan mengajukan pertanyaan dan terus bertanya sampai Anda mendapatkan klarifikasi tentang aspek kunci dari pertanyaan yang diberikan.

Dengan mengajukan pertanyaan maka dapat membantu Anda memahami inti dari pertanyaan sehingga dapat menghilangkan kecemasan dan berpikir lebih jernih.

 

 


4. Ubah wawancara menjadi kolaborasi

Ilustrasi Wawancara Kerja Credit: unsplash.com/Christina

Menurut beberapa orang ini berhasil. Di mana ketika Anda menemukan pertanyaan rumit tentang sebuah produk yang tidak kenal, maka jawablah ‘saya tidak tahu dan meminta informasi tambahan’. Maka alhasil pewawancara memutuskan untuk memberikan demonstrasi produk tersebut.

Ingatlah bahwa memberi tahu pada pihak perekrut bahwa Anda tidak mengetahui jawabnnya akan menjadi lebih baik daripada mengeluarkan omong kosong untuk mengisi keheningan.

Peneltiian menunjukkan bahwa orang yang dapat mengakui apa yang tidak diketahui adalah pelajar yang lebih baik dan yang selalu dicari dan diperhatikan oleh manajer perekrut.

Berikut beberapa jenis pertanyaan yang membingungkan dan bagaimana Anda dapat memberikan tanggapan yang cerdas

·      Istilah asing: sangat dapat diterima untuk meminat perekrut mendefinisikan kata atau istilah yang tidak Anda ketahui.

·      Pemecah masalah: pertanyaan seperti ini sangat umum di bidang teknis. Dengan memberikan pertanyaan pemecah masalah, pewawancara tidak hanya ingin memahami bagaimana menangani tugas yang menantang di bawah tekanan. Namun mereka juga ingin mengetahui rekomendasi apa yang akan berikan berdasarkan pengetahuan Anda.

5. Manajer perekrutan bukanlah musuh

Pada akhirnya, manajer perekrutan hanya ingin mengetahui apakah Anda adalah tipe karyawan yang ingin mereka ajak kerja sama.

Hal yang perlu diingat bahwa tidak masalah melakukan kesalahan, ketika menjawab pertanyaan dengan kurang baik dari yang seharusnya.

Tidak ada perusahaan yang mencari kesempurnaan, yang ingin mereka ketahui adalah bagaimana Anda akan menghadapi kesulitan.

Pada saat diwawancara, Anda harus memiliki kepercayaan diri. Jika mengacaukannya, maka lepaskanlah dan terus berinteraksi secara normal dengan pihak perekrut. Anda akan memiliki banyak waktu untuk memikirkan cara memperbaiki jawaban setelah wawancara selesai.

 

Reporter: Tasya Stevany

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya