Pertumbuhan Ekonomi di Kuartal III Minus 3 Persen, Jokowi: Masih Lebih Baik dari Negara Lain

Jokowi menilai, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2020 menunjukkan tren yang positif dibandingkan kuartal sebelumnya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 02 Nov 2020, 17:03 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pemerintah pusat menyalurkan berbagai skema program perlindungan sosial dan bersifat cash transfer dalam Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2020 pada Kamis (22/10/2020). (Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2020 masih lebih baik dibandingkan negara-negara lain, meski tumbuh negatif.

Adapun Jokowi memprediksi ekonomi Indonesia akan kembali terkontraksi di angka minus 3 persen pada kuartal III.

"Perkiraan kita di angka minus 3, naik sedikit dan ini memang kalau dibandingkan dengan negara lain ya masih jauh lebih baik," ujar Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna dari Istana Negara Jakarta, Senin (2/11/2020).

Menurut dia, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III 2020 menunjukkan tren yang positif dibandingkan kuartal sebelumnya.

Hal ini mengingat pada kuartal II 2020, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia anjlok minus 5,32 persen.

"Jadi kuartal III, minus 3 (persen) ebih sedikit dan itu adalah trennya membaik, trennya positif. Ini yang harus ditekankan nanti kalau ada pengumuman di BPS. Tren-nya membaik, tren-nya positif dari 5,32 minus menjadi minus 3 koma sekian," jelas Jokowi.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Percepat Penyerapan Anggaran

Presiden Jokowi memimpin RapatTerbatas mengenai Rencana Pengadaan dan Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (26/10/2020). (Sekretariat Kabinet RI)

Untuk itu, Jokowi meminta jajaran menterinya mempercepat penyerapan anggaran kementerian. Jokowi ingin penyerapan anggaran dilakukan semaksimal mungkin agar dapat meningkatkan daya beli masyarakat.

"Saya mendapatkan angka bahwa di konsumsi rumah tangga masih pada angka minus, kurang lebih minus 4. Sehingga menjadi kewajiban kita semuanya untuk memperkuat demand sehingga konsumsi ini akan menjadi lebih baik," tutur Jokowi.

Sebelumnya, Jokowi telah mengingatkan para menteri agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tumbuh positif pada kuartal III 2020. Pasalnya, Indonesia akan jatuh ke jurang resesi apabila ekonomi kembali terkoreksi di kuartal III.

"Untuk itu, kuartal III yang kita masih punya waktu 1 bulan, Juli, Agustus, September. Kita masih punya kesempatan di September ini. Kalau kita masih berada pada posisi minus, artinya kita masuk resesi," ucap Jokowi saat memberikan pengarahan kepada gubernur secara virtual, Selasa 1 September 2020.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya