Harga Emas Antam Naik Lagi di Atas Rp 1 Juta per Gram

Harga emas Antam atau emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali sentuh di atas Rp 1 juta per gramnya

oleh Tira Santia diperbarui 03 Nov 2020, 09:01 WIB
Petugas menunjukkan sampel logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Kamis, (23/7/2020). Usai cetak rekor ke posisi termahalnya di Rp 982 ribu, harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Emas Antam) kembali turun Rp 5.000 menjadi Rp 977 ribu per gram pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas Antam atau emas yang dijual PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) kembali sentuh di atas Rp 1 juta per gramnya. Hari ini harga emas Antam naik Rp 10 ribu menjadi Rp 1.004.000 per gram.

Adapun harga buyback emas Antam, Selasa (3/11/2020), naik Rp 11 ribu menjadi Rp 896 ribu per gram. Harga buyback merupakan patokan bila Anda menjual, maka Antam akan membelinya di harga Rp 896 ribu per gram.

Sementara harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 10.390.000. Sedangkan untuk ukuran 20 gram ditetapkan Rp 20.140.000.

Ini merupakan harga emas Antam yang dijual di Pulogadung, Jakarta. Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.18 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.

Harga emas Antam belum termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Anda bisa memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

Berikut daftar harga emas Antam:

* Pecahan 0,5 gram Rp 532.000

* Pecahan 1 gram Rp 1.004.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.948.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.897.000

* Pecahan 5 gram Rp 4.800.000

* Pecahan 10 gram Rp 9.535.000

* Pecahan 25 gram Rp 23.712.000

* Pecahan 50 gram Rp 47.345.000

* Pecahan 100 gram Rp 94.612.000

* Pecahan 250 gram Rp 236.265.000

* Pecahan 500 gram Rp 472.320.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 944.600.000.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Harga Emas Naik karena Pandemi Memburuk, Investor Menanti Hasil Pemilu AS

emas

 Harga emas naik pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Pendorong kenaikan harga emas ini karena investor masih memilih emas sebagai instrumen lindung nilai di tengah pandemi yang semakin memburuk.

Di luar itu, investor tengah menunggu hasl pemilihan presiden AS yang akan berlangsung pada Selasa waktu setempat.

Mengutip CNBC, Selasa (3/11/2020), harga emas di pasar spot naik 0,8 persen menjadi USD 1.893,13 per ounce. Sementara harga emas berjangka AS naik 0,7 persen ke level USD 1.892,50 per ounce.

“Sepertinya masih akan ada peningkatan volatilitas dalam 72 jam ke depan. Jadi, karena itu orang melihat emas dan perak sebagai instrumen safe haven,” kata kepala analis Blue Line Futures Chicago, Phillip Streible.

Dalam jajak pendapat nasional, Joe Biden dari Partai Demokrat memimpin atas petahana Presiden AS Donald Trump. Namun masih tetap terjadi persaingan ketat di beberapa negara bagian.

Investor cukup khawatir hasil dari pemilu ini belum bisa dipastikan pada Selasa malam usai pemungutan suara karena penghitungan suara bisa memakan waktu berhari-hari.

“Jika hasilnya tidak jelas, harga emas bisa kembali ke USD 1.940 per ounce. Tapi terlepas dari kandidat mana yang menang, ada sentimen positif dari stimulus lanjutan dan suku bunga tetap rendah untuk jangka waktu yang lama,” kata Streible.

Emas dianggap sebagai instrumen lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang. Harga emas telah melonjak 25 persen sepanjang tahun ini di tengah maraknya pemberian stimulus fiskal global yang belum pernah terjadi sebelumnya selama pandemi.

Sementara itu, kasus virus Corona terus meningkat di Amerika Serikat, total infeksi di Eropa juga telah melampaui 10 juta pada hari Minggu.

“Kesenjangan antara kedua kandidat pemilu AS semakin menyempit, pasar melihat apakah ini akan diselesaikan pada 3 November atau berlarut-larut untuk waktu yang lama dengan penghitungan ulang,” kata analis senior RJO Futures, Eli Tesfaye.

Eli menambahkan, ada juga sentimen negatif atau sentimen yang akan menekan harga emas yaitu terobosan jalur cepat penemuan vaksin.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya