Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prancis Emmanuel Macron masih mempertahankan posisinya untuk melawan tindakan Islam radikal. Ia tetap mendukung hak rakyat Prancis dalam kebebasan berekspresi.
Macron berkata ia tidak serta merta mendukung adanya karikatur Nabi Muhammad yang kontroversial, tetapi dia menegaskan membuat karikatur seperti itu merupakan hak. Ia pun menuliskan penjelasannya di Twitter memakai Bahasa Arab.
Baca Juga
Advertisement
Klarifikasi Presiden Prancis menjadi berita terpopuler di kanal global Liputan6.com pada Selasa (3/11/2020).
Ada pula berita kerja sama ASEAN di tengah pandemi COVID-19, serta seputar pilpres AS 2020 yang jatuh pada hari ini.
Berikut daftar selengkapnya dalam Top 3 Global :
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
1. Klarifikasi Presiden Prancis Macron Soal Islam, Tulis Cuitan di Twitter Berbahasa Arab
Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menerima kecaman dari banyak negara dengan mayoritas umat Muslim, termasuk Indonesia atas ucapannya yang dinilai menghina Islam.
Macron yang bermaksud menjunjung hak kebebasan bersuara di Prancis justru dianggap telah merendahkan Islam. Maksudnya untuk menghapus radikalisme di negaranya kemudian dinilai sebagai upaya pembelaan terhadap penghinaan Islam.
Melalui akun Twitter asli @EmmanuelMacron, ia pun menuliskan beberapa cuitan klarifikasi dalam bahasa Arab.
Advertisement
2. Pandemi COVID-19 Eratkan Hubungan China dan ASEAN
Pandemi COVID-19 memaksa banyak orang untuk menghentikan aktivitas pekerjaannya, termasuk kerja sama antar negara yang sedikit banyak telah terhambat dikarenakan aturan pembatasan.
Kendati demikian, guna meminimalisir dampak sosial ekonomi di tengah masyarakat, para pemerintah negara justru dituntut untuk memperkuat kerja sama dan komunikasi antar negara.
Hal ini lah yang dilakukan oleh pihak ASEAN dan China guna menanggulangi dampak COVID-19 dari sisi ekonomi.
3. Opini: Mimpi Buruk di Pilpres AS 2020
Pilpres AS 2020 memang beda dari pilpres-pilpres sebelumnya. Pada pilpres kali ini, pandemi COVID-19 menjadi isu sentral. COVID-19 tidak saja merontokkan ekonomi AS tapi juga elektabilitas Donald Trump. Tidak mengherankan jika saat ini mayoritas lembaga poling atau analis pemilu independen memperkirakan Joe Biden akan akan menang telak pada 3 November.
Beberapa pollster bahkan menjadikan Pilpres 2020 sebagai pertaruhan terakhir mereka. Salah satunya adalah Frank Luntz, pollster terkemuka untuk para kandidat Partai Republik, yang kali ini memprediksi Biden akan menang. "Jika angka-angka poling kali ini ternyata salah. Jika Donald Trump benar dan para pollster salah memprediksi hasil pilpres kali, maka orang-orang seperti saya harus mencari profesi baru," kata Luntz dalam wawancaranya dengan Bret Baier, chief political correspondent Fox News.
Advertisement