Upaya Mercedes-Benz Kuasai Aston Martin

Hingga tahun 2023, Mercedes-Benz akan meningkatkan sahamnya di Aston Martin hingga 20 persen. Hal ini membuat perusahaan otomotif asal Jerman tersebut menjadi salah satu pemegang saham terbesar.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 03 Nov 2020, 14:04 WIB
Logo Aston Martin (Foto: Motorsport).

Liputan6.com, Jakarta - Hingga tahun 2023, Mercedes-Benz akan meningkatkan sahamnya di Aston Martin hingga 20 persen. Hal ini membuat perusahaan otomotif asal Jerman tersebut menjadi salah satu pemegang saham terbesar.

Seperti dilansir Motorbeam, Selasa (3/11/2020), Aston Martin mengkonfirmasi adanya peningkatan saham Mercedes-Benz secara bertahap. Saat ini saham yang dimiliki hanya sebesar 2,6 persen.

Saham yang dimiliki Mercedes akan bernilai maksimum 286 juta Pound Sterling atau setara Rp 5,3 triliun. Demikian seperti disebutkan perusahaan mobil mewah asal Inggris tersebut.

Sejak dua tahun lalu, Aston Martin mengalami krisis dan membuat pihaknya kehilangan dua pertiga nilai saham di tahun ini.

Setelah peningkatan kepemilikan saham pertamanya di Aston Martin, Mercedes-Benz akan mendapatkan hak untuk memberikan satu direktur non-eksekutif ke dewan pembuat mobil James Bond tersebut.

Meski demikian, sejak Agustus, Tobias Moers yang sebelumnya menjabat sebagai CEO Mercedes-AMG, telah memimpin Aston Martin.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Gunakan Teknologi Mercedes-Benz

Selanjutnya, kesepakatan akan membuat Aston Martin mendapatkan akses ke teknologi utama dari Mercedes-Benz, termasuk sistem penggerak hibrid dan listrik.

Kesepakatan ini akan memperkuat Aston Martin, karena pada kuartal terakhir, pendapatan perusahaan hanya diangka 124 juta Pound Sterling atau Rp 2,3 triliun. Turun hampir setengahnya dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dengan dukungan Mercedes-Benz, Aston Martin menargetkan modal tahunan sebesar 250-300 juta Pound Sterling pada tahun 2021 hingga 2025.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya