Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno mengusulkan agar pengelolaan sampah tempat pembuangan akhir dimodernisasi. Namun tetap melibatkan masyarakat di sekitar.
"Merubah sampah jadi berkah, mengolah limbah untuk sesuatu yang membawa banyak manfaat kepada warganya,” kata Sandiaga Uno dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (3/11/2020).
Advertisement
Sandiaga menyebut cara pengelolaan sampah yang dipraktekan saat ini, khusunya yang mengolah sampah Ibu Kota Jakarta seperti kanal sampah Bekasi masih ketinggalan zaman. Sehingga perlu dilakukan inovasi dan modernisasi.
"Saat saya masih bekerja di Balaikota (Wakil Gubernur DKI Jakarta). Saya memprakarsai kemitraan antara publik dan swasta karena pada akhirnya warga harus terlibat dan masyarakat mesti dirangkul untuk memodernisasi pengelolaan limbah. Kita butuh partisipasi warga dan mengubah kebiasaan mereka," ungkap Sandiaga.
Saat ini, lanjutnya, 10 juta warga Jakarta menghasilkan 8 ribu ton sampah setiap hari. 60 persennya adalah limbah perkotaan. Terlebih sekarang limbah medis yang semakin banyak karena pandemi.
"Kita harus melakukan modernaisasi dan kami meprakrasasi pengolahan limbah menjadi energi, itu sangat ramah lingkungan. Implementasi proyek ini berjalan sangat lambat. Saya harap implementasinya bisa dipercepat,” jelasnya.
Bahkan, Sandiaga mengusulkan dalam agar warga yang terlibat dalam pengelolaan sampah menjadi eneri ini diberi insentif.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Imbalan dan Hukuman
"Mereka menyerahkan sampah mereka dan dapat bayaran. Misalnya keluarga yang baru merayakan pesta ulang tahun ini bisa mendapat pemasukan dengan menyerahkan sampah mereka. Alih-alih membuangnya secara ilegal yang membahayakan lingkungan, jadi itu bermanfaat bagi keluarga dan kota serta menciptakan energi bagi warga,” beber politisi Gerindra ini.
Pendiri Rumah Siap Kerja ini mengusulkan agar dilakukan pendekatan imbalan dan hukuman. Warga akan diberi insentif bila membuang dan menyerahkan sampah mereka kepada petugas untuk kemudian diolah menjadi energi. Begitupun sebaliknya, akan diberi hukuman bila membuang sampah sembarangan.
"Ya di tengah pandemi orang menghadapai banyak tekanan. Dari sisi menurunnya ekonomi dan masalah kesehatan. Jika kemitraan publik dan swasta bisa dilaksanakan dengan pendekatan imbalan dan hukuman, warga akan diberi imbalan atas perilaku baik mereka. Dan dihukum atas perilaku buruk mereka. Saya rasa semestinya kita mengatur seperti itu, setidaknya untuk mempercepat pemulihan pasca pandemi,” jelas Sandiaga.
Advertisement