PDIP: Pembangunan Infrastruktur Jokowi untuk Kepentingan 100 Tahun ke Depan

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengajak masyarakat mengedepankan cara pandang visioner 25 bahkan 100 tahun ke depan terkait pembangunan yang dilakukan Presiden Jok

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 03 Nov 2020, 13:51 WIB
Hasto Kristiyanto Saat Menjadi Pembicara Utama Webinar yang Diselenggarakan Persatuan Insinyur Indonesia (PII). (foto: Istimewa).

Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengajak masyarakat mengedepankan cara pandang visioner 25 bahkan 100 tahun ke depan terkait pembangunan yang dilakukan Presiden Jokowi.

“Bisa bayangkan, bagaimana Indonesia tanpa Krakatau Steel, Kimia Farma, Semen Gresik, INKA sebagai peletak dasar industri nasional. Bayangkan saat itu banyak kritik ketika Masjid Istiqlal, Gelora Bung Karno dan Monas yang sekaligus menjadi ruang publik dan paru-paru Ibukota dibangun," ujar Hasto, Selasa (3/11/2020).

Saat itu, kata Hasto, semua dikatakan proyek mercu suar. Kesemuanya adalah keberanian keputusan dari Pemimpin Visioner.

"Bayangkan tanpa Conference of The New Emerging Forces tidak akan berdiri gedung MPR dan DPR," sambungnya.

Hasto menyebut, kemajuan Indonesia memerlukan mentalitas pejuang, memerlukan daya kepeloporan dari segenap rakyat Indonesia, khususnya generasi muda.

"Pendidikan dan kebudayaan menjadi topangan kemajuan. Pendidikan yang memerdekakan akal budi, dan kehendak untuk berbakti bagi Ibu Pertiwi,” ucapnya.

Jokowi dinilai Hasto telah meletakkan dasar kemajuan dan pembangunan yang luar biasa. Dari Angkutan publik menjadi jauh lebih nyaman hingga daerah tertinggal diprioritaskan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Semangat Kemajuan

"Juga kemajuan infrastruktur diprioritaskan. Semua dalam cara pandang 25 tahun bahkan 50 tahun ke depan. Pandangan visioner itulah yang seharusnya kita lihat apa yang dilakukan Pak Jokowi saat ini, sebagaimana kita melihat fundamen nation and character building yang dilakukan oleh Bung Karno. Banyak yang saat itu mengkritik Gelora Bung Karno dan Monas karena cara pandang yang sempit, jangka pendek,” terang Hasto

PDI Perjuangan, lanjut Hasto, terus menggelorakan semangat berkemajuan, dengan terus menggembleng memberi ruang bagi para pemuda untuk berproses menjadi pemimpin.

“Agar pemuda menjadi pemimpin berkarakter dengan cara pandang ke depan, open mind,” tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya