Anies: Keterisian Tempat Isolasi di Hotel Pemerintah Hanya 21 Persen

Anies juga menyatakan kapasitas ruang isolasi pasien Covid-19 di 98 RS rujukan juga mengalami penurunan.

oleh Ika Defianti diperbarui 03 Nov 2020, 13:57 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan mengembalikan kebijakan PSBB seperti awal. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan saat ini keterisian tempat tidur isolasi di hotel milik pemerintah mengalami penurunan. Sebab beberapa bulan yang lalu keterpakaian hotel untuk isolasi pasien OTG mencapai 60 persen.

"Bahkan tempat-tempat isolasi hotel itu tingkat keterisiannya hanya 21 persen sekarang. Kita bersyukur bahwa angkanya menurun, harapannya nanti tidak meningkat tinggi," kata Anies di gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (3/11/2020).

Karena hal itu dia mengimbau agar masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan saat melakukan aktivitas di luar rumah. Mulai dari penggunaan masker hingga jaga jarak satu sama lain.

"Kepada seluruh masyarakat tetap menggunakan masker di manapun, kapanpun dan tetap jaga jarak dan cuci tangan secara teratur. Jadi itu imbauan kita terkait penanganan Covid-19," ucapnya.

Sementara itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan kapasitas ruang isolasi pasien Covid-19 di 98 RS rujukan juga mengalami penurunan. Untuk keterisian ruang isolasi sudah di bawah 55 persen.

"Untuk ICU 58 persen tingkat keterisiannya. Tentu kita enggak berharap ini melonjak tapi bahwa kapasitasnya ada," jelas Anies Baswedan.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Belum Ada Lonjakan

Sebelumnya, koordinator RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Tugas Ratmono menyampaikan, belum terlihat adanya lonjakan pasien COVID-19 yang masuk dan dirawat di RSD Wisma Atlet pasca libur panjang.

"Kami belum melihat ada suatu perubahan atas dampak dari tren (pasca) libur panjang ini. Ya, kita harapkan mudah-mudahan (libur panjang) tidak terlalu memberikan dampak terhadap tingkat hunian di RSD Wisma Atlet," terang Tugas saat dialog di Media Center COVID-19, Graha BNPB, Jakarta, Senin (2/11/2020).

Lebih lanjut, Tugas mengatakan, upaya mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19 pasca libur panjang sudah siap dilakukan RSD Wisma Atlet. Ketersediaan tempat tidur dan tenaga kesehatan masih cukup melayani pasien.

"Untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan COVID-19 yang akan meningkat ya kami sudah siapkan. Ini juga dari beberapa pengalaman libur panjang sebelumnya, seperti libur 17 Agustus-an dan beberapa libur panjang lain," lanjutnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya