Gelaran Meditasi Virtual Terbesar di Indonesia Bakal Diisi 50 Pembicara

Masih banyak stigma buruk soal praktik meditasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Nov 2020, 18:01 WIB
Photo by Omid Armin on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental, semakin banyak pula kegiatan atau juga kampanye sosial yang mengangkat tentang pentingnya menjaga kesehatan mental. Bak seiring sejalan, minat masyarakat untuk mempelajari dan mempraktikkan hidup berkesadran turut meningkat, termasuk di antaranya menjalankan meditasi.

Meditasi dipilih sebagai cara menjaga kesehatan mental karena dianggap cocok untuk merefleksikan diri dan berelaksasi di tengah kesibukan yang begitu padat ini. Belum lagi keadaan pandemi Covid-19 saat ini, yang membuat banyak orang tertekan akan ketidakpastian masa depan yang harus mereka hadapi. Banyak yang kehilangan pekerjaan, harus sering berhadapan dengan masalah keluarga, pendidikan, keuangan, kesehatan dan masih banyak hal lainnya yang tidak dapat diprediksi.

Merespons situasi, The Golden Space Indonesia sebagai salah satu lembaga yang menghadirkan kelas-kelas transformasi, meditasi, dan penyembuhan, kembali menggelar ALIVE 2020. Acara yang memasuki tahun ketiga itu merupakan gelaran festival meditasi urban terbesar di Indonesia.

Panitia menjadwalkan 50 pembicara transformasional dari dalam dan luar negeri berpartisipasi dalam acara tersebut. Diharapkan bisa membantu masyarakat menjalani hidupnya dengan energi positif meski di tengah pandemi, bahkan meningkatkan kualitas hidupnya.

"Landscape bekerja saja sudah berubah, seperti tidak ada jam kerja pasti. Bertemu pasangan setiap hari juga bisa jadi problem, atau stres mengurusi urusan sekolah online anak, atau ada anggota keluarga yang sakit tapi mau menjenguk takut terpapar Covid, dan masih banyak problem lainnya," kata Silvia Basuki, Managing Director The Golden Space Indonesia, dalam konferensi pers ALIVE 2020, Selasa, 3 November 2020.

"Tuntutan untuk bertahan selama pandemi dapat juga meningkatkan stres, kecemasan, dan frustasi dalam masyarakat dan individu. Tetapi kalau kita bisa memulai pagi hari dengan meditasi, merasakan gratitude, joyfulness, happiness, we will also feel the same way to the rest of the day, kita bisa lebih produktif, lebih kreatif. Untuk itu ALIVE 2020 hadir," sambung dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Stigma tentang Meditasi

Meditasi terbukti memperbaik fungsi pikiran, dan membawa manfaat dalam pengembangan diri kita.

Namun, tak sedikit masyarakat Indonesia yang memiliki stigma kurang baik terhadap praktik meditasi tersebut. Instruktur Meditasi Bersetifikasi The Golden Space Indonesia, Bagia Arif Saputra, menyampaikan bahwa ada lima mitos yang sering beredar di masyarakat tentang meditasi.

Pertama, meditasi dianggap hanya milik agama tertentu, meditasi dapat membuat keserupan, berhubungan dengan supernatural dan mistis, dan masih banyak yang lainnya. Padahal, saat meditasi, pikiran harus tetap terisi.

"Yang kami lakukan di The Golden Space adalah memfokuskan atau memusatkan pikiran pada satu objek tertentu, kalau untuk pemula biasanya fokus pada napas. Tetapi, nantinya kita bisa belajar memfokuskan pikiran terhadap masalah-masalah hidup yang kita hadapi," ungkapnya.

Menurutnya, meditasi yang mereka lakukan sifatnya universal dan non-religius, di mana seseorang yang bermeditasi dilatih untuk dapat merefleksikan diri dan mendengar suara hati masing-masing. Maka itu, orang harus terlebih dahulu mencoba praktik ini agar mengetahui dampaknya pada kesehatan dan kedamaian diri.

"Banyak sekali hasil penelitian yang menunjukkan bahwa meditasi itu mampu membantu diri kita untuk bisa meningkatkan kualitas hidup secara psikis, emosi, dan mental, bahkan secara fisik. Meditasi ini sebagai platform bagi kita untuk dapat mencapai kebahagiaan itu sendiri," jelasnya.


Meditasi Virtual

Konferensi pers ALIVE 2020 (dok. Liputan6.com/ Brigitta Bellion)

Sementara itu, Vinzka Janikha, Head of Alive 2020, mengungkapkan bahwa melihat dari peningkatan peserta ALIVE selama tiga tahun berturut-turut, mereka yakin bahwa sesungguhnya masyarakat Indonesia sudah mulai menyadari tentang pentingnya wellness melalui praktik-praktik meditasi.

"Ternyata memang masyarakat Indonesia sudah mulai meningkat awareness-nya tentang pentingnya meditasi, banyak yang penasaran. Karena bertumbuh di Indonesia ada stigma-stigmanya sendiri, padahal memang meditasi yang kita lakukan sifatnya universal dan non-religius. Dan di ALIVE ini, everyone is welcome, dan bisa diikuti juga oleh pemula,” ungkapnya.  

Rangkaian acara tahun ini pun akan diselenggarakan selama satu satu hari, yakni pada Sabtu, 7 November 2020, pukul 09.30—21.00 WIB, dan dilakukan secara virtual. Mereka optimistis dengan penyelenggaraan virtual, akan semakin mudah menjangkau banyak masyarakat Indonesia, bahkan mereka yang tinggal di luar negeri sekalipun.

Berbagai topik yang akan dibahas dalam ALIVE 2020 juga sesuai dengan kepanjangan dari nama acaranya sendiri. A berarti abundant wealth yang membicarakan hal-hal seputar kekayaan dan finansial, kemudian L kepanjangan dari loving relationship tentang hubungan percintaan, I berarti inspiring work tentang karier dan pekerjaan, lalu V yakni vibrant health menyangkut kesehatan, dan E adalah empowering earth tentang bagaimana hidup selaras dengan bumi.

"Tahun ini target marketnya lebih luas lagi, bisa untuk semua kalangan dan segala usia, bahkan ada kelas untuk anak-anak juga hingga lansia. Banyak sekali insight yang akan dibagikan di ALIVE 2020," ungkapnya. Tiket ALIVE 2020 dapat diperoleh melalui Blibli.com, atau kunjungi situs https://www.thegoldenspaceindonesia.com/alive. (Brigitta Valencia Bellion)

Infografis Pakai Masker Kain SNI, Jangan Scuba dan Buff. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya