Mengenal Lebih Dekat Aki Basah dan Kering, Mana yang Lebih Unggul?

Meski memiliki fungsi yang sama, terdapat perbedaan mencolok antara aki kering dan basah, seperti karakteristik, harga, hingga cara melakukan perawatan.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 03 Nov 2020, 20:06 WIB
Ilustrasi Aki (Image by Bruce Emmerling from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Meski memiliki fungsi yang sama, terdapat perbedaan mencolok antara aki kering dan basah, seperti karakteristik, harga, hingga cara melakukan perawatan.

Seperti dilansir Suzuki Indonesia, Selasa (3/11/2020), untuk aki basah, biasanya terdapat wadah transparan untuk mempermudah pengguna mengetahui kadar air aki yang masih tersisa. Air aki dapat disebut juga sebagai air zuur.

Cairan ini memiliki fungsi sebagai perendam. Cell-cell yang terkandung dalam aki akan direndam menggunakan air zuur. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan kenapa aki basah menggunakan wadah transparan.

Dalam penggunaannya, salah satu hal yang harus diperhatikan adalah pengecekan terhadap air aki. Jika hal ini luput dari perhatian, dikhawatirkan dampak pada kinerja mesin bisa terjadi.

Apabila cell tidak terendam air aki dengan sempurna, maka penyimpanan pada arus juga akan mengalami pengurangan. Akibatnya, terjadi oksidasi dan membuat lempeng cell berkarat serta kelistrikan tak lagi maksimal.

Karena itu, aki basah dianjurkan untuk melakukan pengecekan secara berkala setidaknya satu bulan satu kali. Tambahkan batas air aki sesuai dengan petunjuk atau batasan yang dianjurkan. Jangan dilebihkan.


Aki Kering

Setelah mengetahui apa itu aki basah, maka selanjutnya Anda perlu memahami juga aki kering. Meski disebut kering, tentu saja aki ini tetap memiliki cairan sebagaimana jenis basah.

Namun, aki jenis ini tetap memiliki perbedaan dengan sebelumnya, khususnya pada bagian kemasan. Kemasan aki ini memiliki pemilihan warna yang cenderung full pada desainnya. Misalnya, menggunakan warna biru, hitam, putih, maupun kuning.

Berbeda dengan aki basah yang transparan, aki kering juga tidak mempunyai lubang-lubang pengisian di atas kemasan. Sedangkan aki dengan cairan basah memiliki lubang pengisian.

Aki yang basah biasanya memiliki harga lebih murah dibandingkan aki kering. Perkiraan harga aki basah sekitar Rp 700 ribu sampai Rp 1 juta. Sedangkan aki kering memiliki harga Rp 1.5 juta sampai Rp 3 juta rupiah.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya