Liputan6.com, Jakarta Nia Ramadhani kerap kali menjadi sorotan semenjak menikah dengan Ardi Bakrie. Maklum saja, kehdiupan Nia memang berubah dan menjadi perhatian publik.
Meski begitu, Nia Ramadhani tak pernah mau memanfaatkan kekayaan sang suami untuk kepentingan keluarganya. Nia bahkan melarang keluarganya masuk ke perusahaan milik suaminya.
Seperti apa cerita Nia Ramadhani yang menjalani hidup setelah menikah dengan Ardi Bakrie?
Baca Juga
Advertisement
Titik Terendah
Seperti dilansir dari channel YouTube MrsAyuDewi, Nia Ramadhani mengakui titik terendahnya dalam hidup ialah saat kehilangan sang ayah.
"Titik terendah dalam hidup, waktu papaku meninggal," kata Nia, seperti dikutip dari channel YouTube MrsAyuDewi.
Kian terasa menyakitkan, sebab kedekatan yang terjalin harmonis belum lama ini dirasakan oleh Nia. Tak menyangka harus berpisah untuk selamanya.
"Ih gila, gila. Itu gue segala macam bisa gue lewatin. Kalau yang itu, gue sampai ih gila. Soalnya gue baru bisa dekat sama bokap gua pas 17 tahun. Pas umur 24, itu pada saat sama bokap baru dekat benar, kok sudah nggak ada. Kalau yang lain-lain masih bisa," jelasnya mengenang masa lalu.
Advertisement
Hati Berantakan
Hantaman kabar duka meninggalnya ayahanda, Prya Ramadhani, membuat Nia merasa berantakan. Ia sampai bingung harus mengungkapkan kesedihannya.
"Karena maksudnya waktu gue merintis mau cari kerjaan, mau jadi artis itu juga capek banget. Maksud gue itu juga rendah. Tapi itu lho, you can't do anything, cuma bisa pasrah, aduh sudah deh, berantakan coy," ujar Nia.
Perhatian
Nia menceritakan saat ayahnya sakit kanker, dia terpaksa kerap meninggalkan Mikhayla dan Ardi untuk merawat sang ayah. Padahal waktu itu Mikhayla masih kecil.
"Ardi, oh dia sangatlah membantu. Karena itu gue ngelanggar semua aturan. Gue ninggalin suami gue, anak gue, kan bokap di Singapura. Sampai bokap gue bilang, 'Nia kamu kan istri, kamu harusnya di rumah'," ucap Nia.
Meski begitu, tak ada penyesalan. Sebab sosok Ardi selalu ada untuk Nia, serta Mikha kala itu. Dia bersikap dewasa berperan sebagai ibu selama Nia pergi.
"Tapi gue nggak ada penyesalan, sampai ke Ardi minta maaf. Dia sampai tahu kanker, sampai dia meninggal itu dua tahun. 2012 gue lahirin Mikha, sampai 2014, gue bolak-balik ke Singapura," paparnya.
Advertisement
Tak Mau Dibantu
Semenjak Prya Ramadhani mengidap kanker, keluarga Nia berusaha untuk tidak merepotkan Ardi sama sekali. Mereka berusaha untuk bisa berdiri sendiri.
"Tapi sudah hancur, sudah darah segala macam. Terus ini katanya salah satu caranya yang bisa pakai pesawat. Ambulance pesawat apa itu namanya coy, di otak gue kagak nyampe dong, soalnya duit dari keluarga gue, kakak gue, kita nggak pernah mau Ardi bantu. Tapi saat itu gue ngerasa ini kita memang butuh ini. Karena ada-ada saja itu ambulance minta cash, mahal banget, saat itu juga," ungkap Nia.
Terpaksa Minta Tolong
Hingga akhirnya, pertama kalinya Nia meminta bantuan dana besar dari sang suami. Hal ini terpaksa dilakukan karena biaya yang ditanggung sangat besar.
"Tapi menurut gue, akhirnya kita minta tolong sama Ardi, terus kita dibantu. Padahal dia memang dari awal mau ikutan bantu, tapi kita merasa masih bisa, masih bisa. Keluarga gue, terutama bokap gue sangatlah nggak mau," kata Nia.
Advertisement
Larang Keluarga
Nia Ramadhani mengikuti langkah sang ayah yang tidak mau merepotkan Ardi. Salah satu yang diterapkan oleh Nia ialah melarang keluarganya untuk gabung di perusahaan milik suaminya tersebut. Ia mengaku ada gengsi yang entah setinggi apa.
"Malahan, keluarga gue kan perusahaan keluarganya Ardi banyak. Tapi keluarga gue yang paling ribet, jadi nggak boleh ada yang sampai ada hubungannya. Kan ribet, kan gengsi gue setinggi apa ya nggak tau apaan," ujarnya tertawa geli.
Sumber: Merdeka.com