Menkes Prancis: Tiap 30 Detik Satu Warga Paris Terpapar Corona COVID-19

Prancis melaporkan rekor 52.518 kasus Corona COVID-19 baru pada hari Senin, sementara jumlah kematian COVID-19 di negara itu naik 416 menjadi 37.435.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 04 Nov 2020, 08:50 WIB
Orang-orang tampak beraktivitas di area Istana Trocadero tak jauh dari Menara Eiffel di Paris, 10 Juli 2020. Jumlah kematian terkait corona di Prancis naik menjadi 30.004, sementara jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit atau di ICU terus turun pada Jumat (10/7). (Xinhua/Gao Jing)

Liputan6.com, Paris - Satu warga Paris terinfeksi Corona COVID-19 setiap 30 detik, sementara setiap 15 menit ada seorang warga Paris yang tiba di rumah sakit akibat virus tersebut, kata Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran pada Selasa, 3 November 2020.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (4/11/2020) Veran memberikan komentar kepada Radio RTL sebagai tanggapan atas tuntutan Wali Kota Paris Anne Hidalgo untuk membuka toko buku kecil dan toko kecil lainnya untuk mencoba menjaga perdagangan dan aktivitas sosial terus berjalan, meskipun ada penguncian baru di Prancis.

Veran mengatakan, langkah seperti itu terlalu berisiko mengingat tingkat infeksi COVID-19 yang tinggi di ibu kota Prancis.

"Dia tidak bisa mengabaikan fakta bahwa setiap 15 menit, di rumah sakit Paris, ada orang sakit yang dirawat di rumah sakit karena Corona COVID-19. Dia tidak bisa mengabaikan fakta bahwa setiap 30 detik, ada warga Paris yang terkontaminasi," kata Veran.

"Kami ingin menyelamatkan Paris dan rakyat Prancis dan kami melakukannya dengan tekad dan konsistensi," katanya.

Prancis melaporkan rekor 52.518 Corona COVID-19 baru pada hari Senin, sementara jumlah kematian COVID-19 di negara itu naik 416 menjadi 37.435.

Saksikan Video Berikut Ini:


Prancis Kembali Lockdown Nasional

Polisi menyisir area lapangan Esplanade du Trocadero dekat Menara Eiffel saat lockdown di Paris, Prancis, Rabu (18/3/2020). Sampai Selasa (17/3/2020), Prancis memiliki 6.633 kasus virus corona COVID-19 dengan 148 kematian. (Ludovic MARIN/AFP)

Minggu lalu, pemerintah Prancis mengumumkan kembali menerapkan karantina wilayah nasional akibat gelombang baru pandemi COVID-19. Kasus di negara tersebut sudah tembus 1 juta. 

Karantina wilayah ini berlangsung hingga 1 Desember. Setiap 15 hari akan dilakukan asesmen atau penilaian kembali. 

"Seperti di musim semi, kamu hanya akan bisa pergi dari rumah untuk bekerja, untuk jadwal medis, untuk memberi bantuan ke seorang saudara, untuk belanja barang-barang pokok, atau untuk jalan-jalan di dekat rumah," ujar Presiden Prancis Emmanuel Macron seperti dikutip BBC.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, ada 1,28 juta kasus COVID-19 di Prancis. Pasien meninggal mencapai 35 ribu.

Lewat Twitternya, Macron menyebut 85 persen warga yang meninggal akibat COVID-19 adalah lansia di atas 70 tahun. Macron juga menekankan untuk melindungi orang dengan penyakit kronis, pengidap diabetes, serta kegemukan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya