Liputan6.com, Jakarta - Seorang astronot NASA bernama Kate Rubins adalah satu-satunya orang Amerika Serikat yang saat ini tidak ada di Bumi. Ia mengatakan pengalaman memberikan suara dalam pemilu AS di luar angkasa sangat istimewa.
"Ini suatu kehormatan bagi kami," katanya dalam menanggapi pertanyaan dari Fox News selama konferensi pers dari Stasiun Luar Angkasa Internasional, demikian dikutip dari laman Fox News, Rabu (4/11/2020).
Rubins, yang memberikan suaranya dari ISS diberikan pada 22 Oktober dan menggambarkan pemungutan suara sebagai sebuah kewajiban.
Baca Juga
Advertisement
"Kami merasa sangat beruntung dapat memilih dari luar angkasa," tambahnya.
"Ini sebenarnya sangat mirip dengan proses pemungutan suara dengan surat dari rumah," jelas astronot itu.
Dia mencatat bahwa Federal Postcard Application (FPCA) yang digunakan astronot sama dengan yang digunakan personel militer dan keluarga mereka ketika berada di luar negeri. "Saya tidak tahu bahwa saya secara teknis berada di luar negeri," gurau dia.
"Surat suara itu dienkripsi untuk kami. Lalu kami kirimkan kembali."
Astronot tersebut menggunakan tempat tinggal awaknya yang kecil di laboratorium luar angkasa yang mengorbit sebagai tempat pemungutan suara, lengkap dengan tanda darurat.
"Seperti bentuk lain dari pemungutan suara tanpa kehadiran, pemungutan suara dari luar angkasa dimulai dengan Aplikasi Kartu Pos Federal, atau FPCA," kata NASA di situs webnya. "Ini adalah formulir yang sama yang diisi oleh anggota militer dan keluarga mereka saat bertugas di luar AS."
Setelah FCPA disetujui, pegawai daerah yang mengelola pemilihan di daerah asal astronot mengirimkan surat suara percobaan ke tim di Pusat Antariksa Johnson NASA.
Komputer uji stasiun luar angkasa kemudian digunakan untuk menguji apakah itu dapat diisi dan dikirim kembali ke petugas daerah.
Saksikan Video Berikut Ini:
Astronot Lain pada Pemilu 2016
Pada 2016, astronot NASA Shane Kimbrough, yang pada saat itu merupakan satu-satunya orang Amerika yang tidak ada di planet ini, memberikan suara dalam pemilihan presiden dari ISS.
Sistem ini pertama kali digunakan pada 1997 untuk mantan astronot David Wolf ketika dia menerbangkan misi jangka panjang di stasiun luar angkasa Rusia Mir.
Karena misi Wolf berlangsung pada Hari Pemilihan, prosesnya disiapkan untuk memungkinkan dia memberikan suara di luar angkasa, jelas NASA.
Advertisement