Liputan6.com, Jakarta - Ole Gunnar Solskjaer selaku Manajer Manchester United atau MU senantiasa memuji kedalaman skuatnya. Saat ini dia perlu menggunakannya untuk keuntungannya, terutama demi menyelamatkan masa depan pekerjaannya di klub Liga Inggris ini.
Di kedua awal musimnya sebagai pelatih di MU, Solskjaer telah menemukan performa skuatnya di Liga Inggris cukup buruk. Tapi, pelatih asal Norwegia itu, selalu berhasil menemukan cara untuk membalikkan keadaan. Ini ketika pembicaraan tentang dia bakal kehilangan pekerjaan sebelumnya muncul.
Advertisement
Ada dua kemenangan dalam seminggu atas Tottenham dan Manchester City, Desember lalu yang secara efektif menyelamatkan pekerjaannya sebelum pengaruh luar biasa Bruno Fernandes setelah tiba pada Januari lalu.
Legenda Setan Merah Roy Keane bahkan mengulang lagi prediksinya bahwa Solskjaer akan kehilangan pekerjaannya sebagai manajer.
"Ole bakal kehilangan pekerjaannya, keluar dari kelompok pemain ini, itulah yang akan terjadi. Saya sudah mengatakannya selama satu atau dua bulan terakhir," ujar Keane kepada Sky Sports.
MU memang tampil cemerlang di Liga Champions, dan bisa membuatnya tetap dalam posisinya sebagai manajer. Namun, kesuksesan domestik [Liga Inggris] senantiasa menjadi tolok ukur bagi manajer United mana pun, termasuk Solskjaer.
Video Pilihan
Tak Mungkin
Contoh lain adalah saat klub memecat David Moyes dan Louis van Gaal ketika kualifikasi Liga Champions tidak lagi memungkinkan, dan itu bisa ditetapkan untuk Solskjaer di musim penuh keduanya.
Dengan posisi MU yang berada di urutan ke-15 dan dengan selisih gol minus, sekarang tidak mungkin bagi mereka untuk menembus papan atas klasemen sebelum jeda internasional November.
Advertisement
Kekuatan Tim
Setelah kondisi buruk dari dua pertandingan liga terakhir, ada alasan kuat untuk perubahan ekstensif yang harus dilakukan untuk pertandingan melawan Istanbul Basaksehir dan Everton minggu ini. Dan, tanggung jawab ada pada Solskjaer untuk tetap berpegang pada ancaman seleksi baru-baru ini.
"Persoalannya adalah tidak masalah siapa yang memulai atau siapa yang menyelesaikan pertandingan, itu hasil akhirnya," kata Solskjaer. "Itulah tujuan kami di sini. Kami di sini sebagai tim dan grup, tidak ada individu yang akan berada di depan tim."
Mentalitas
Solskjaer memang telah membangun mentalitas di Old Trafford dengan penekanan pada tim ketimbang individu. Namun, tidak ada yang bisa menyembunyikan perpecahan di antara personel saat ini.
Performa MU musim lalu memang sempat terganggu karena terlalu bergantung pada individu tertentu. Karenanya, Solskjaer sangat ingin membangun konsistensi dalam pemilihan timnya, tetapi mengingat jadwal pertandingan yang padat, itu mungkin bukan taktik yang layak untuk saat ini.
Advertisement
Ubah Formasi
Menjelang perjalanan ke Turki, Sports Mole melansir perkiraan susunan pemain MU untuk pertandingan Grup H. Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer kemungkinan besar akan merubah formasinya.
Pasalnya, pekan depan MU akan menghadapi ujian sulit di kandang Everton. Karenanya, Solskjaer kemungkinan akan menggunakan pertandingan di Liga Champions ini sebagai kesempatan untuk merotasi timnya.