Liputan6.com, Jakarta - Kopi jadi salah satu minuman yang digemari banyak kalangan, tak terkecuali oleh pilot. Salah satunya disukai oleh Dewa M Wiwekananda, captain pilot Lion Air.
"Pagi ini saya baru minum satu gelas kopi," ujar Dewa M Wiwekananda tertawa santai dalam acara E-Learning Barista Kopi Nusantara "Jaga Kopi Indonesia" Day 1 dalam kanal YouTube TV Desa, Selasa, 3 November 2020.
Baca Juga
Advertisement
Lelaki yang akrab disapa Wiweka itu mimum kopi tiga kali sehari, setiap pagi, siang, dan sore. Apalagi sebelum terbang, ia selalu menyempatkan diri untuk minum kopi sejenak di gerai kopi yang ada di bandara Soekarno-Hatta.
"Kopi itu memberi inspirasi banget. Rasa kopi Indonesia itu mantap sekali. Apalagi karakteristik kopi Indonesia itu ditentukan oleh tempat, seperti di Sumatera, Papua, sekalipun. Rata-rata Arabica itu memiliki taste sangat mantep," ujar Wiweka.
Ia punya ritual selalu minum kopi. Ia menyebutkan, kalau belum ngopi terasa belum lengkap dan masih terasa "mengambang". Bagi Wiweka, minum kopi membuatnya tambah fokus.
"Tentu tambah fokus, dan memberikan inspirasi ke depan karena membawa misi penerbangan itu menjadi lebih enak dan nyaman," tutur Wiweka.
Bagi Wiweka, biji kopi Indonesia tak ada yang bisa mengalahkan. Hal itu ia katakan karena banyak pilot asing yang mengungkapkan bahwa mereka selalu bilang 'amazing' tiap kali menyeruput kopi Indonesia.
"Mereka bahkan beli banyak kopi Indonesia. Ini benar-benar real. Dan saya merasakan kopi-kopi itu, dari Sumatera hingga Papua. Rasanya memang benar-benar luar biasa. Kalau saja dieksplor yang belum maksimal, maka kopi Indonesia suatu saat akan mendominasi di dunia," ungkap pilot yang pernah menjadi Ketua II Ikatan Pilot Indonesia (IPI).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kopi Indonesia
Dari banyak wilayah yang sempat disinggahi, Wiwekananda memuji tradisi kopi di Aceh, mulai dari pengolahannya, cara membuat kopi sehingga menjadi sajian yang luar biasa. Ia menilai kopi Aceh paling nikmat.
"Dari Sabang sampai Merauke, kopi Aceh itu sangat mendominasi. Jika ada pengusaha yang mengelola dengan baik, maka bisa berkembang sampai ke luar negeri," tutur Wiwekananda optimistis.
Selama ini ada keluhan dari sejumlah orang yang mengatakan sulit tidur usai minum kopi. Namun, lain halnya dengan Wiwekananda, kopi tak membuatnya susah tidur. "Kopi tak banyak memengaruhi tidur saya. Kalau memang waktunya tidur, ya, saya tidur," ucapnya.
Wiwekananda juga menceritakan tentang pengalamannya berkunjung ke Starbuck di Seattle, Amerika Serikat. Di luar perkiraannya, ternyata luas tempatnya hanya sekitar 4x4 meter.
"Jadi tak perlu ratusan juta (untuk membuat kedai kopi), yang penting semangat dan melayani pelanggan. Selain itu, perlu terus bereksperimen kopi-kopi yang lain," ujar Wiwekananda.
Advertisement