Pengprov Pordasi Bali Berharap Polemik Pengurus Tak Berkepanjangan

Pengprov Pordasi Bali hingga kini belum diakui pengurus pusat (PP) Pordasi karena pemilihan disebut tidak sesuai AD/ART.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Nov 2020, 22:43 WIB
Pengprov Pordasi Bali berharap PP segera memberi restu untuk kepengurusan anyar (istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Pembentukan Pengurus Provinsi (Pengprov) Pordasi Bali masih menyisakan polemik. Dicky Kamsari sebagai orang yang menerima mandat dan amanah dari beberapa tokoh masyarakat dan tokoh olahraga berkuda di Bali untuk memimpin Pengprov Pordasi Bali belum direstui PP Pordasi yang diketuai Triwatty Marchiano.

PP Pordasi menganggap ada aturan-aturan yang dilanggar dalam proses pembentukan Pengprov Pordasi Bali.Ini juga disertai dengan keberatan dari beberapa pelaku olahraga berkuda di Bali.

Pembentukan Pengprov Pordasi Bali dimulai sejak 2019. Kabinpres PP Pordasi, Bibit Soecipto saat itu berinisiatif untuk mengumpulkan para tokoh masyarakat dan tokoh olahraga berkuda di Bali.

Dari hasil musyawarah disepakati Dicky Kamsari menjadi Ketua Pengprov Pordasi Bali.

"Saat musyawarah tersebut, Saya pun baru mengetahui bahwa kepengurusan Pordasi di Bali sudah vakum selama kurang lebih 16 tahun. Saya pun sempat kesulitan untuk menelusuri struktur kepengurusan yang lama hingga akhirnya ditempuhlah musyawarah dengan para tokoh masyarakat disana yang hasilnya mendaulat Dicky Kamsari sebagai Ketua Pengprov Pordasi Bali," kata Bibit seperti rilis yang diterima media.

Penunjukkan Dicky Kamsari beserta jajarannya disebutnya sudah sesuai dengan prosedur hingga mendapatkan Surat Rekomendasi dari Konida Bali.

 

Saksikan Video Berkuda di Bawah Ini:


Tetap Solid

Pengprov Pordasi Bali masih belum dapatkan legitimasi dari pengurus pusat (istimewa)

Sementara itu, Dicky Kamsari menyatakan bahwa Penprov Pordasi Bali saat ini tetap solid dan tetap bekerja sesuai program yang telah direncanakan. Menurut Dicky, apa yang sudah ditempuhnya telah sesuai dengan prosedur.

Dicky baru saja menggelar Rapat Konsolidasi dengan jajarannya pada Senin (2/11/2020) kemarin. Ada beberapa butir rencana kerja yang akan menjadi fokusnya beberapa waktu ke depan.

"Rapat konsolidasi tersebut menghasilkan beberapa butir rencana kerja diantaranya adalah penyelenggaraan Rakerda yang akan digelar Bulan Desember mendatang dan juga pembentukan Pengcab-pengcab yang saat ini sudah terbentuk 5 Pengcab. Semua ini merupakan keinginan dari teman-teman disini untuk tetap bekerja demi kemajuan olahraga berkuda di Bali," ujarnya.

"Kami berharap agar segala proses yang sudah Kami tempuh dalam membentuk kepengurusan Pengprov Pordasi Bali ini dihargai. Kami bersikap atas aspirasi dari semua teman-teman di Bali ini. Kami menolak bila diadakan musprov ulang, untuk itu kami berharap akan adanya inisiasi dan menunggu restu dari PP Pordasi."

 


Banyak Dukungan

 

Dicky Kamsari banyak didukung oleh tokoh-tokoh masyarakat dan juga tokoh olahraga berkuda di Bali. Dari berbagai dukungan tersebut, Dicky juga meraih simpati dari 4 keluarga kerajaan di Bali yang siap membantunya dengan duduk di struktur kepengurusan Pengprov Pordasi Bali.

Nama-nama tokoh seperti A.A. Ngurah Panji Astika (Penasehat), A.A. Bagus Adi Mahendra Putra (Penasehat), A.A. Ngurah Agung Erawan (Wakil Ketua), dan A.A. Ngurah Made Parwala (Bidang Humas). Tak hanya dari kalangan tokoh keluarga kerajaan di Bali, Dicky pun mendapatkan dukungan dari beberapa tokoh olahraga berkuda Indonesia diantaranya adalah Jupri Mardi, Bibit Soecipto, Nico Pelealu, dan Albert Extegenus Pelealu yang juga duduk di struktur organisasi Pengprov Pordasi Bali.

Sementara itu, Triwatty Marciano selaku Ketum PP Pordasi menegaskan kepengurusan Pengprov Pordasi di Bali harus sesuai prosedur. Dia ingin agar segala proses tersebut melewati tahapan-tahapan sesuai dengan aturan AD/ART yang berlaku.

"Siapapun yang memimpin Pengprov Pordasi Bali bagi Saya bukanlah masalah, namun yang terpenting harus mengikuti AD/ART, dan untuk itu semua Saya menginginkan terlaksananya musprov ulang untuk menyelesaikan permasalahan ini," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya