Deretan Hoaks terkait Vaksin Flu, Simak di Sini!

Adanya vaksin flu bisa untuk mencegah seseorang terkena serangan ganda pada penyakit yang menyerang saluran pernafasan ini.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 04 Nov 2020, 09:30 WIB
ilustrasi vaksin flu. Image by Katja Fuhlert from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Belakangan ini vaksin flu disarankan di sejumlah negara untuk digunakan masyarakat. Selain untuk meningkatkan perlindungan pada flu, vaksin ini juga bisa menghentikan virus yang menyerang orang dengan sistem kekebalan yang rentan.

Terlebih saat ini sedang pandemi virus corona covid-19. Adanya vaksin flu bisa untuk mencegah seseorang terkena serangan ganda pada penyakit yang menyerang saluran pernafasan ini.

Sayangnya masih banyak hoaks terkait vaksin flu ini. Hoaks menyebar luas melalui platform media sosial dan juga aplikasi percakapan.

Lalu apa saja hoaks terkait vaksin flu yang sedang viral, berikut ulasannya:

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.


1. Cek Fakta: Tidak Benar Vaksin Flu di Korea Selatan Berasal dari China

ilustrasi vaksin anak sampai dewasa

Beredar di media sosial terkait vaksin flu yang beredar di Korea Selatan berasal dari Cina. Kabar itu ramai dibagikan sejak akhir bulan lalu.

Salah satu yang membagikannya adalah akun 이진현. Dia mempostingnya di Facebook pada 27 Oktober lalu.

Sebagian postingannya yang diterjemahkan dalam bahasa Inggris tertulis,

"More than 40 South Koreans have died due to the flu vaccine. Where is this vaccine from? The evil mastermind behind the Wuhan pneumonia, Communist China.

Over the past five years, South Korea spent more than 16.7 billion South Korean won of taxpayer money in importing more than 17 tons of the killer vaccine."

atau dalam Bahasa Indonesia,

"Lebih dari 40 warga Korea Selatan telah meninggal karena vaksin flu. Dari mana asal vaksin ini? Dalang jahat di balik pneumonia Wuhan, Komunis Tiongkok.

“Selama lima tahun terakhir, Korea Selatan menghabiskan lebih dari 16,7 miliar won Korea Selatan uang pembayar pajak untuk mengimpor lebih dari 17 ton vaksin pembunuh."

Lalu benarkah vaksin flu yang beredar di Korea Selatan berasal dari China? Simak penelusurannya dalam artikel berikut ini...


2. Cek Fakta: Hoaks Vaksin Flu Bisa Tingkatkan Terinfeksi Covid-19, Ini Buktinya

Ilustrasi Vaksin

Beredar informasi di media sosial, Facebook, yang mengklaim kalau vaksin flu bisa meningkatkan seseorang terinfeksi virus corona covid-19. Bahkan, tingkat risikonya bisa 10 kali lebih besar terinfeksi.

Adalah Adam Trachsel, salah satu pengguna Facebook, yang membicarakan isu vaksin flu bisa meningkatkan seseorang terinfeksi virus corona covid-19. Berikut ini narasi yang dia buat:

"Facebook bakal menyensor ini secepat mungkin. Vaksin flu bisa meningkatkan risiko Anda terpapar covid-19 dengan jumlah yang cukup besar, ada yang mengatakan 10 kali!"

Dia membagikan klaim tersebut pada 28 Oktober 2020. Hingga saat ini, ada tiga komentar yang percaya dengan klaim itu.

Lalu, benarkah vaksin flu bisa meningkatkan seseorang terinfeksi virus corona covid-19? Simak penelusurannya dalam artikel berikut ini...


3. Cek Fakta: Tidak Benar 48 Orang Tewas di Korea Selatan usai Disuntik Vaksin Covid-19

Ilustrasi penyuntikan vaksin Covid-19 (Liputan6.com / Abdillah)

Beredar di media sosial kabar soal 48 orang yang tewas usai divaksin covid-19. Kabar ini ramai dibagikan sejak tengah pekan ini.

Salah satu yang membagikannya adalah akun bernama Riema Lee. Dia mengunggah postingan tangkapan layar berita berjudul 'Innalilahi Wainnailahi Rojiun, 48 Orang Meninggal"

Dalam tangkapan layar tersebut terdapat narasi "vaksin covid-19 alias corona kembali makan korban. Sebanyak 48 orang meninggal dunia setelah divaksin di Korea Selatan."

Lalu benarkah ada 48 orang meninggal dunia setelah divaksin covid-19 di Korea Selatan? Simak penelusurannya dalam artikel berikut ini...


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya