Twitter dan Facebook Bekukan Akun Penyebar Hoaks Pemilu Amerika Serikat

Laporan palsu tentang penipuan dan penundaan pemungutan suara bertebaran di media sosial di Amerika Serikat.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2020, 11:07 WIB
Amerika Serikat baru saja menggelar pemilu paruh 2018 untuk memilih gubernur dan senat (AP/Cory Morse)

Liputan6.com, Jakarta - Twitter dan Facebook membekukan sejumlah akun yang baru dibuat karena menyebarkan hoaks tentang pemungutan suara di Amerika Serikat.

Twitter menangguhkan akun-akun tersebut karena beraktivitas mencurigakan. Salah satu akun yang dibekunan adalah SVNewsAlerts. Akun yang baru seminggu lalu dibuat, memiliki 78.000 pengikut.

Dilansir dari Antara, akun-akun tersebut melanggar kebijakan platform mikrobolog tersebut soal "koordinasi", yaitu mengunggah konten yang identik dan berusaha tampil independen, untuk menutupi perilaku otomatis.

Akun SVNewsAlerts berulang kali memperingatkan soal kerusuhan pemilu dan isu soal keamanan dan keandalan pemungutan suara.

Facebook juga menangguhkan laman (page) bernama SVNewsAlerts, namun menolak untuk berkomentar. Platform tersebut dikabarkan juga menangguhkan sejumlah akun karena aktivitas mencurigakan.

Laporan palsu tentang penipuan dan penundaan pemungutan suara bertebaran di media sosial di Amerika Serikat, yang mengadakan pemungutan suara Pemilu Presiden pada Rabu 3 November 2020 waktu setempat.

FBI dan pengacara New York mengatakan sedang menyelidiki panggilan otomatis berisi desakan untuk tetap berada di rumah, yang juga terjadi di beberapa negara bagian lainnya.

 

Simak video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya