Anies Sebut Banjir Jakarta Datang dari 3 Penjuru Ini

Anies mengingatkan warga di kawasan pesisir Jakarta bahwa banjir bukan hanya disebabkan hujan deras saja.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 04 Nov 2020, 10:15 WIB
Gubernur Anies Baswedan memimpin apel siaga banjir bersama jajaran TNI, Polri, dan Pemprov DKI Jakarta. (Dok Humas Polda Metro Jaya)

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta tengah bersiap menghadapi puncak musim penghujan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut, penyebab banjir di Jakarta berasal dari tiga penjuru.

Anies menyebut, penyebab banjir Jakarta yang pertama adalah hujan lokal dengan intensitas tinggi.

“Tantangan di Jakarta ada dari 3 penjuru, pertama adalah hujan lokal yang tadi saya sampaikan, bila curah hujan lokal intensif maka di situ muncul potensi terjadi genangan dan banjir,” kata Anies saat apel siaga banjid di Tanjung Priok, Rabu (4/11/2020).

Penyebab kedua adalah hujan deras di kawasan pegunungan yakni Bogor yang airnya bermuara ke pesisir Jakarta.

“Yang kedua adalah terjadi hujan yang sangat lebat di kawasan pegunungan maka airnya akan mengalir ke pesisir dan Jakarta lokasinya di pesisir. Yang ini kita memiliki waktu untuk bersiap karena perjalanan air dari Bendung Katulampa sampai Jakarta sekitar 9 sampai 10 jam,” ujarnya.

Kepungan banjir di Jakarta juga berasal dari naiknya tinggi muka air laut atau pasang laut.

“Ketiga adalah tantangan banjir akibat permukaan air laut yang meninggi di kawasan yang tanahnya menurun. Di situ terjadi rob,” ucap Anies.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Ingatkan Warga Pesisir

Warga menuntun sepeda saat melintasi banjir rob di Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta, Kamis (22/10/2020). Banjir akibat air pasang dengan ketinggian mencapai 30 cm tersebut telah merendam kawasan Pelabuhan Kali Adem dan sudah berlangsung selama lima hari. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Anies mengatakan, pel siaga banjir sengaja digelar di Tanjung Priok untuk mengingatkan warga di kawasan pesisir bahwa banjir Jakarta bukan hanya disebabkan hujan deras saja.

“Tiga tantangan ini yang ada di depan kita, hujan lokal, air kiriman dari pegunungan, dan banjir rob. Tahun ini apel diselenggarakan di pesisir untuk mengirimkan pesan kepada semuanya bahwa perhatian kita pada penanganan banjir bukan saja air dari pegunungan, bukan saja hujan lokal tapi juga di kawasan pesisir pantai,” tandasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya