Pengamat: Joe Biden Raih Simpati Mantan Pendukung Donald Trump di Pemilu AS 2020

Detik-detik jelang hasil Pilpres AS, Biden terpantau mendapatkan dukungan dari mantan pendukung Donald Trump. Kesempatan tersebut digandang-gadang karena Biden mampu memanfaatkan citra buruk rivalnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2020, 14:22 WIB
Ilustrasi Pilpres AS 2020, Joe Biden. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Washington D.C. - Dalam masa penghitungan suara Pilpres AS, Joe Biden juga ditampilkan lebih unggul dari Trump di beberapa negara bagian. Momentum ini disinyalir tidak terjadi begitu saja, Biden diduga telah menarik simpati dari para mantan pendukung Trump.

Dikutip dari Business Insider, Rabu (4/11/2020), Joe Biden mendapatkan dukungan dari para mantan pendukung Trump di tahun 2016 lalu. Salah satu dukungan berasal dari Amy Hopkins (45) yang memilih Trump di tahun 2016 lalu.

Empat tahun lalu, Amy sebagai seorang Republikan, memilih Donald Trump "karena dia belum tentu seorang politikus pada saat itu". Dia berpikir jika Trump dapat menjalankan banyak bisnis, maka AS akan melihat perubahan dalam beberapa cara menjalankan negara tersebut.

Selama kampanye kepresidenan pertamanya, Trump membedakan dirinya dari lawan-lawannya dengan menggemborkan dirinya sebagai orang luar Washington, D.C., dengan alasan bahwa dia tidak dikendalikan sepenuhnya oleh para pelobi dan oleh kepentingan khusus.

"Saya bukan seorang politikus, syukurlah," ucap Trump pada 2015.

Namun, sekarang mantan pendukung Trump seperti Amy mengatakan mereka tidak lagi mempertimbangkan apakah capres adalah politikus biasa atau bahkan pebisnis, melainkan faktor terpenting adalah tentang siapa yang pantas menjadi presiden.

Sejalan dengan Amy, seorang bernama David Weissman juga berpaling dari Trump dan menjadi pendukung Biden. Ia mengatakan bahwa alasan ia memilih Trump disebabkan oleh citra Trump sebagai miliarder sukses. 

Namun, David kini menyebutnya hanya sebagai "topeng" karena Trump sebenarnya kurang dalam pengalaman politik, sehingga menimbulkan kekacauan, salah satunya adalah dalam penanganan COVID-19. Ia kini mengatakan bahwa AS membutuhkan seseorang yang berpengalaman seperti Joe Biden.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Joe Biden Manfaatkan Kelemahan dan Keburukan Donald Trump

Calon presiden dari Partai Demokrat, mantan Wakil Presiden Joe Biden berbicara selama debat presiden pertama dengan Presiden Donald Trump di Case Western University and Cleveland Clinic, Cleveland, Ohio, Selasa (29/9/2020). (AP Photo/Patrick Semansky)

Sebuah diskusi bersama peneliti Hubungan Internasional CSIS, Andrew W. Mantong dalam sesi Inspirato Liputan6.com bertajuk "Kondisi AS Setelah Pilpres 2020", ia mengatakan bahwa Biden telah memanfaatkan kekurangan dan kelemahan dari Trump.

"Joe Biden telah memanfaatkan pendukung Trump yang sudah kecewa dengan caranya menangani COVID-19, isu rasial, dan kerja sama ekonomi multilateral," ucap Andrew.

Ia juga mengatakan bahwa Biden juga diketahui bahwa mendapat dukungan dari warga kulit putih kelas menengah yang dikatakannya terpuruk selama kepemimpinan Trump dalam empat tahun terakhir.

"Biden memanfaatkan citra buruk Trump, berjanji untuk membenahi kebijakan Trump yang dianggap keliru dan kacau. Ia sepertinya akan membawa kembali model kepemimpinan Obama jika kelak terpilih menjadi Presiden AS," tambahnya.

 

Reporter: Ruben Irwandi


Peta Hasil Pemilu AS 2020

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya