Liputan6.com, Jakarta - Lewat unggahan terbaru di kanal YouTube, WayLand, bintang K-Pop generasi kedua Crayon Pop, Way, memberi perspektif perihal alasan para idol Korea sering berselisih paham dengan stylist mereka.
Pendapat ini kemungkinan besar sehubungan dengan kontroversi seputar Irene Red Velvet, baru-baru ini. Sebagaimana diketahui, Irene mendapat kecaman karena secara verbal menyerang seorang stylist yang kemudian menuduhnya menyalahgunakan kekuasaan.
Kendati skandal itu mengguncang dunia K-Pop, menurut Way, konflik dengan stylist bukanlah hal yang aneh. Ia menjelaskan bahwa tak ada idol yang melakukan segalanya sendirian di industri hiburan.
Baca Juga
Advertisement
Di belakang setiap bintang, ada banyak staf yang mengerjakan setiap jadwal. Namun, Way mencatat bahwa pada akhirnya hanya wajah idol Korea yang ditampilkan.
Ia menegaskan, sikap kasar pada staf tentu tak dapat diterima. Tapi, ia juga menjelaskan bahwa tak jarang para idol terlibat konflik dengan penata gaya mereka. Ia bahkan membagikan pengalamannya sendiri dengan salah satu anggota staf Crayon Pop.
Way mengungkap, stylist mereka sering lupa membawa celana dalam tambahan untuk dikenakan para anggota di balik rok mereka. Karena rok para idol biasanya sangat pendek, celana tambahan adalah bagian pakaian yang penting.
Jadi, wajar saja jika penata gaya tak membawa itu, tingkat stres Way akan meroket. Bagaimana pun, ini mungkin tampak seperti kesalahan sederhana bagi stylist. Tapi, Way lah yang harus tampil tanpa celana dalam pelindung.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Situasi Sensitif
Kemudian, jika terlambat karena masalah pakaian, idol yang harus meminta maaf, meski stylist yang salah. Karena itu, ketika staf tak melakukan pekerjaannya dengan baik, tak mengherankan jika para idol bertengkar dengan mereka.
Way mengakui bahwa orang-orang yang belum pernah berada di posisi itu akan mengompensasi kesalahan anggota staf. Mereka bahkan berpikir bahwa para idol terlalu sensitif atau kesal secara tak rasional dalam situasi seperti itu.
Tentu saja, bagi para idol, ini adalah kekhawatiran yang tak bisa dikategorikan sebagai penyalahgunaan kekuasaan. "Jika saya menanyakan sesuatu atau dalam situasi yang sangat sensitif, sulit untuk melihat semua jenis sikap ini sebagai penyandung kekuatan," katanya.
Advertisement