Liputan6.com, Jakarta Mantan pesepakbola Argentina, Diego Maradona, dilaporkan menjalani operasi hematoma subdural yakni sebuah kondisi pembekuan darah di otak.
Dikutip dari South China Morning Post pada Rabu (4/11/2020), Leopold Luque, ahli bedah saraf yang juga dokter pribadi Diego Maradona mengatakan bahwa operasi tersebut berjalan lancar.
Advertisement
Kepada media setempat, Luque juga mengatakan bahwa Maradona dapat melewati prosedurnya dengan sangat baik dan sedang dalam pemulihan. Ia juga mengatakan bahwa operasi tersebut memakan waktu sekitar 80 menit.
"Langkah-langkah berikutnya adalah observasi tapi itu terkendali. Ini akan tergantung pada bagaimana ia melakukannya. Ini tidak terlalu rumit tetapi tetap saja operasi otak," ujarnya.
Operasi yang dijalani oleh pria 60 tahun ini dilakukan untuk mengatasi berkumpulnya darah yang sering kali disebabkan oleh cedera kepala sehingga menimbulkan tekanan pada otak pasien.
Dikutip dari The Guardian, pada Selasa malam waktu setempat, Luque mengatakan bahwa prosedur ini adalah "operasi rutin." Ia juga mengatakan bahwa Maradona sadar dengan prosedur tersebut dan setuju akan intervensi medis.
Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini
Dapat Dukungan Penggemar
Sebelumnya, Maradona sempat dirawat di Klinik Ipensa di La Plata pada hari Senin lalu karena masalah anemia dan dehidrasi. Ia lalu dipindahkan ke Olivos Clinic di Buenos Aires.
Sejak dikabarkan dirawat pada Senin, Maradona mendapatkan dukungan dari para penggemarnya. Mereka mengibarkan bendera dan membawa poster dengan pesan kepada mantan kapten Tim Nasional Argentina tersebut di depan rumah sakit sembari menunggu kabar dari dokter.
"Yang paling kami inginkan adalah Diego bisa melewati semua ini. Dia bisa, dia yang terhebat, terhebat di dunia," kata seorang penggemar bernama Diego Bermudez (41).
"Diego bertarung di dalam bersama para dokter. Semoga Tuhan memberkati para dokter, untuk melewati ini," kata penggemar lain bernama Oscar Medina.
Dikutip dari ESPN, Maradona sempat membawa Argentina sebagai juara pada Piala Dunia tahun 1986. Sejak saat itu, ia dikenal sebagai salah satu pemain sepak bola terbaik di dunia.
Sejak mengakhiri karir sebagai pemain pada 1997, Maradona kerap dikabarkan mengalami beberapa masalah kesehatan. Januari 2019, ia sempat dirawat usai mengalami pendarahan internal di perut. Saat Piala Dunia 2018 di Rusia, ia sempat pingsan ketika Argentina sedang melawan Nigeria.
Tahun 2004, ia dirawat di rumah sakit karena sakit jantung dan pernapasan parah terkait kecanduan narkoba. Maradona juga telah menjalani operasi bypass lambung untuk mengontrol berat badannya, serta melakukan perawatan untuk penyalahgunaan alkohol.
Advertisement