Incar Piala Dunia Tahun 2034, PSSI Benahi Pembinaan Usia Muda

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan telah membuat program jangka panjang demi memperbaiki persepakbolaan nasional

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Nov 2020, 21:30 WIB
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan sedang menyampaikan program jangka panjang PSSI untuk memajukan persepakbolaan nasional di acara Indonesa Youth Developmenet Program melalui aplikasi Zoom. (Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan telah membuat program jangka panjang untuk memajukan persepakbolaan Indonesia. Ia mengaku telah menyusun program tersebut hingga tahun 2045.

“Pada tahun 2045 nanti, Indonesia genap berusia 100 tahun. Pada tahun itu, kita akan melihat persepakbolaan nasional bangkit. Tapi, kita perlu mencapai beberapa target sebelum sampai ke sana,” ujar Ketum PSSI dalam acara Indonesia Youth Football Development, Rabu (4/11/2020).

“Target pertama adalah mengikuti Olimpiade tahun 2024. Kemudian berpartisipasi di ajang Piala Dunia 2034 dan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2038. Kalau target itu tercapai, semoga tahun 2045 nanti persepakbolaan nasional maju,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengungkap program ini merupakan implementasi Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 mengenai percepatan pembangungan persepakbolaan nasional. Sehingga, PSSI langsung bergerak cepat untuk merealisasikan instrukti tersebut.

Nantinya, segala lini dalam persepakbolaan nasional bakal dibenahi secara bertahap. Mulai dari kualitas pemain, kompetisi, hingga saranan dan pra sarana pendukung sepak bola.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini


Kompetisi Berjenjang

Proses seleksi 130 pemain untuk Garuda Select Jilid 3 berlangsung di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, sampai 4 November 2020. (dok. PSSI)

Demi membenahi pembinaan pemain berusia muda, Ketum PSSI telah membuat beberapa kompetisi yang bisa diikuti para atlet belia. Mulai dari Piala Soeratin hingga kompetisi Elite Pro Academy yang dimulai sejak U-16.

“Dengan adanya kompetisi berjenjang, saya yakin kualitas mental dan fisik mereka bakal meningkat. Kemudian, bakal muncul pemain-pemain baru berkualitas tinggi di kompetisi tersebut sebagai masa depan Timnas Indonesia,” ungkapnya.


Perbaikan Database

Anak-anak harus diajari cara bermain sepak bola yang benar sejak kecil di SSB (istimewa)

Selain membuat kompetisi berjenjang, PSSI juga tengah menambah database pemain muda yang ada di Indonesia. Pasalnya, PSSI belum memiliki database yang cukup sebagai modal untuk memantau bakat pemain muda.

“Sebelumnya PSSI sudah memiliki database dari beberapa Sekolah Sepak Bola (SSB). Namun, data itu sangat sedikit dan tidak cukup untuk mengetahui pemain muda berbakat. Jadi, PSSI sedang berupaya memperbaharui hal tersebut,” tuturnya.


Beri Pendidikan

PSSI logo (Liputan6.com/Abdillah)

Untuk memajukan sepak bola nasional, tentu diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdedikasi tinggi terhadap bidang tersebut. Oleh karena itu, PSSI berfokus untuk memberi pelatihan kepada seluruh perangkat di persepakbolaan nasional.

“Saat ini, PSSI berfokus memberikan edukasi kepada pelatih, wasit dan pemain bagaimana menciptakan kompetisi yang sehat dan kompetitif. Dengan begitu, perlahan-lahan kualitas sepak bola nasional akan bangkit dengan sendirinya,” pungkasnya.

 

Penulis

Dzaky Nurcahyo

Unviersitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya