Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab dikabarkan akan pulang ke Indonesia setelah lebih dari tiga tahun meninggalkan tanah air. Rizieq meninggalkan Indonesia sejak 26 April 2017 silam.
Kabar kepulangan pimpinan FPI itu ke Indonesia beberapa kali berembus, tapi tak pernah terwujud. Kini, kabar kepulangan tersebut disampaikan langsung oleh Habib Rizieq Shihab melalui saluran Youtube, Front TV, Rabu (4/11/2020).
Advertisement
Sesuai jadwal pesawat yang ditumpanginya, pimpinan FPI itu diperkirakan tiba di tanah air pada Selasa 10 November 2020 mendatang.
"Dari perjalanan kita, pembelian tiket, dan Alhamdulilah tiket sudah terbeli dan lunas, dijadwalkan tiba 10 November 2020, berangkat dari Saudi 9 November 2020," kata Rizieq.
Rizieq menjelaskan, kepulangannya ke tanah air ini diurus setelah dia dan keluarga mendapat perpanjangan visa.
Karenanya, Rizieq menegaskan, rencana kepulangannya kali ini bukan dikarenakan alasan pelanggaran hukum seperti denda atau overstay.
"Saya bukan overstayer," tegas Rizieq Shihab.
Dia menyatakan, akan menuntut ke jalur hukum pihak-pihak yang menuding kepulangannya karena melanggar aturan tinggal di Arab Saudi, termasuk soal isu denda izin tinggal yang sempat berembus kepadanya.
"Siapapun yang sebut saya overstay, saya akan tuntut secara hukum karena menuduh, tak ada overstay," ucap Rizieq Shihab.
Rizieq mengingatkan kepada para pejabat diplomatik bahwa dia bukanlah overstayer. Sebaliknya, dia berterimakasih kepada Pemerintah Arab Saudi yang terus membantunya selama tinggal di Arab Saudi.
"Jadi kita ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Saudi, dan buang ke tong sampah yang nuduh saya overstay," tandas Rizieq Shihab.
Lebih lanjut, Rizieq meminta masyarakat mendoakan agar rencana kepulangannya ke tanah air kali ini dilancarkan.
"Kami mohon doa agar kita didoakan agar bisa terlaksana baik diridhoi Allah," kata Rizieq Shihab.
Rizieq juga berharap, agar rencana kepulangannya ini tidak dijegal pihak-pihak tertentu dengan menebarkan hoaks. "Tak adalagi upaya jahat, insyaallah ini terlaksana baik," ucapnya optimistis.
Namun begitu, Rizieq mengaku akan berserah diri kepada Tuhan bila rencana kepulangannya kali ini kembali gagal. Dia mendoakan, agar pihak yang mencoba terus menggagalkan rencana kepulangannya ke Indonesia mendapat balasan setimpal.
"Kita minta kepada Allah untuk dijegal dan dibalas, bergantung kepada Allah dan keridaan-Nya, dan saya mohon doa kepada umat Islam agar saya bisa kembali ke negara tercinta Indonesia," kata Habib Rizieq Shihab.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Menikahkan Anak
Habib Rizieq Shihab juga membeberkan sejumlah agenda yang akan dilakoni setelah tiba di Indonesia pada 10 November mendatang. Dia menyampaikan, pesawat yang ditumpanginya dijadwalkan mendarat di Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 09.00 WIB.
Sesampainya di tanah air, Rizieq Shihab memilih beristirahat terlebih dahulu di rumahnya di bilangan Petamburan, Jakarta Pusat.
"Setelah kami mendarat dari bandara langsung ke rumah Petamburan, kami akan beristirahat pada Rabu, dan Kamis. Jadi tentu para kerabat habaib mengetahui hari itu saya dan keluarga ada di mana," kata Rizieq Shihab seperti dikutip dari Youtube Front TV, Rabu (4/11/2020).
Barulah setelah istirahat, dia akan memulai kegiatannya mulai dari melaksanakan salat subuh berjemaah hingga menghadiri acara Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Jumat Subuh 13 November 2020, saya dan kawan-kawan akan salat subuh dan menghadiri Maulid Nabi di tempat kediaman guru kami Al Habib Assegaf di Tebet, Jakarta Selatan. Insyaallah saya akan datang, beliau guru saya tercinta," ungkap Rizieq Shihab.
Usai acara tersebut, dia langsung bertolak ke Bogor, Jawa Barat pukul 08.00 WIB. Agenda yang bakal dilakoninya adalah peletakan batu pertama di Markas Sareat Pesantren Megamendung, Bogor.
"Kami akan salat Jumat di sana, setelah salat Jumat kami akan meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Raya Markas Sareat," beber dia.
Rizieq Shibab pun menuturkan, kegiatannya akan dilanjutkan pada Sabtu 14 November 2020 sekitar pukul 19.00 WIB, bersama DPP FPI akan menggelar Maulid Nabi di markasnya, Petamburan, Jakarta Pusat.
"Saya akan sekaligus menikahkan putri saya yang keempat, Syarifa Najwa Shihab dengan tunangannya Insyaallah, Sayid Irfan Alaidrus," dia menandasi.
Advertisement
Respons Polri
Rencana kepulangan Habib Rizieq Shihab turut menyita perhatian kepolisian. Kendati begitu, jajaran Polda Metro Jaya tidak merencanakan pengamanan khusus menyambut kepulangan pimpinan FPI itu.
"Kalau dia pulang ya silakan saja. Pengamanan khusus tidak ada, sama saja seperti biasa," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dihubungi awak media, Rabu (4/11/2020).
Kendati begitu, kepolisian lalu lintas siap dikerahkan untuk membantu mengurai arus lalu lintas bila kehadiran Rizieq Shihab disambut oleh simpatisannya.
"Kalau memang nanti ramai ya kita akan turun bantu pengamanan lalu lintasnya kalau massanya ramai. Kan situasional nanti. Yang penting mereka bisa tahu aturan," ujar Yusri.
Yusri mengatakan, pihaknya mengimbau massa yang ingin menyambut kepulangan Rizieq Shihab mematuhi protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
"Semua warga negara harus patuh aturan. Patuhi aturan, tertib, patuhi protokol kesehatan. Karena sekarang ini pandemi masih tinggi," tandas dia.
Hal senada juga disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono. Dia mengimbau, massa simpatisan yang hendak menjemput Rizieq di Bandara Soetta pada 10 November mendatang tertib.
"Kami mengimbau kepada para pengikutnya untuk melaksanakan penjemputan dengan tertib," tutur Awi di kantornya, Jakarta Selatan, Rabu (4/11/2020).
Awi menyebut, Bandara Soetta merupakan bandara Internasional dan fasilitas publik. Untuk itu, perlu kerja sama semua pihak agar dapat memelihara keamanan dan ketertiban di lokasi pelayanan masyarakat.
"Kalau situasinya memang tidak memungkinkan, maka Polri akan turun tangan melakukan pengamanan-pengamanan secukupnya," jelas Awi.
Lebih lanjut, Awi enggan berbicara banyak soal tindak lanjut kasus hukum yang menjerat Rizieq di Indonesia.
"Kami sedang koordinasikan. Bagimana hasilnya kita tunggu penyidik," tutur Awi singkat.
Diketahui, Habib Rizieq Shihab tersandung sejumlah kasus hukum sejak sebelum meninggalkan Indonesia hingga selama berada di luar negeri. Beberapa perkara telah naik ke tahap penyidikan, bahkan Rizieq telah ditetapkan sebagai tersangka.
Namun penanganan kasus hukum itu tersendat lantaran terkendala keberadaan Rizieq Shihab yang tidak ada di Indonesia.