Liputan6.com, Jakarta - Jumlah penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) peningkatan di awal November 2020. Tren ini bukan karena libur panjang saja tetapi juga adanya penambahan penerbangan domestik.
Selama tiga hari berturut-turut, jumlah penerbangan rute domestik meningkat menjadi 600 penerbangan per hari. Jumlah ini meningkat dari sebelum-sebelumnya yang hanya sekitar 500 penerbangan dalam satu hari.
Advertisement
"Penerbangan di Bandara Soetta tiga hari berturut-turut pada awal November ini membentuk angka psikologis baru yakni 600 penerbangan per hari, melewati sebelum-sebelumnya yakni di angka 500 penerbangan per hari," kata Presiden Direktur PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin kepada wartawan, Jakarta, Rabu (4/11/2020).
Pada tanggal 1 November tercatat ada 684 penerbangan. Kemudian pada 2 November sebanyak 622 penerbangan. Sedangkan pada 3 November tercatat 608 penerbangan.
Awaluddin berharap tren peningkatan ini tidak hanya disebabkan momentum libur panjang akhir pekan. Dia ingin tren peningkatan penerbangan rute domestik ini terus meningkat sampai akhir tahun 2020.
"Kami berharap tren ini akan terus meningkat hingga akhir tahun,” ujar Muhammad Awaluddin.
Awaluddin menambahkan Bandara Soetta dan bandara-bandara PT Angkasa Pura II lainnya saat ini menerapkan protokol kesehatan melalui Biosafety dan Biosecurity Management. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sektor penerbangan nasional.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Penumpang Pesawat di 19 Bandara Angkasa Pura II Capai 2,14 Juta Orang pada Oktober 2020
Oktober menjadi bulan yang menggairahkan untuk dunia penerbangan. Bagaimana tidak, meski pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia, jumlah penumpang pesawat di 19 bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura UU (Persero) mencapai 2,14 juta orang.
Tercatat, pada periode 1 hingga 31 Oktober 2020, jumlah penumpang tersebut melonjak 19 persen, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya atau 1 sampai 30 September 2020.
"Pada September jumlah penumpang pesawat di 19 bandara sebanyak 1,79 juta orang, namun di Oktober melonjak menjadi 2,14 juta orang," tutur Presiden Direktur Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, Senin (2/11/2020).
Sejalan dengan kenaikan jumlah penumpang, pergerakan pesawat juga meningkat 10 persen dari 23.879 penerbangan, menjadi 26.304 penerbangan.
Lalu, khusus di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia, jumlah penumpang pesawat sepanjang Oktober 2020 tercatat 1,25 juta penumpang atau melambung 20 persen dari September 2020. Adapun jumlah penerbangan naik 12 persen menjadi 15.537 penerbangan.
Advertisement
Libur Cuti Bersama Cetak 455 Ribu Penumpang
Sementara, Muhammad Awaluddin mengatakan pada Oktober juga terdapat periode libur panjang 28 Oktober – 1 November 2020 yang kemudian menjadi pendorong pasar penerbangan.
"Pada periode libur panjang 28 Oktober – 1 November 2020, jumlah penumpang pesawat mencapai 455.068 penumpang atau naik 17 persen dari pekan sebelumnya 21 – 25 Oktober. Diikuti jumlah penerbangan juga naik sekitar 10 persen menjadi 4.460 penerbangan," tutur Awaluddin.
Rekor juga tercipta pada periode libur panjang ini. Saat puncak arus balik pada 1 November, jumlah penumpang mencapai 116.766 orang atau tertinggi secara harian sejak pandemi melanda. Begitu juga dengan pergerakan pesawat, mencapai 1.137 penerbangan atau tertinggi di tengah pandemi.
“Pada 1 November ini jumlah penumpang sudah 50 persen dari biasanya di kondisi sebelum pandemi, sementara penerbangan mencapai 60persen,” ujar Awaluddin.
Awaluddin mengatakan, kenaikan jumlah penumpang dan penerbangan tersebut juga dipengaruhi salah satunya karena semakin yakinnya masyarakat terhadap protokol kesehatan di bandara-bandara perseroan.
“Melalui protokol kesehatan dengan konsep Biosafety dan Biosecurity Managemet, bandara PT Angkasa Pura II berupaya memastikan kesehatan traveler dan staf bandara serta menjaga agar lingkungan di bandara tetap sehat. Tujuan utama dari protokol kesehatan yang kami terapkan adalah membuat bandara aman, sehat dan higienis sehingga sektor penerbangan dapat optimal mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional ,” jelas Awaluddin.