Penyerapan Anggaran Kementerian PUPR Capai Rp 59,47 Triliun

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan program kerja melalui belanja infrastruktur PUPR.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 04 Nov 2020, 20:47 WIB
Kementerian PUPR terus melanjutkan pembangunan dan rehabilitasi sabo dam di Jawa Tengah untuk mengantisipasi banjir lahar dari Gunung Merapi. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan program kerja melalui belanja infrastruktur PUPR. Belanja tersebut meliputi pembangunan dan pemeliharaan bendungan, irigasi, jalan, jembatan, sanitasi, sistem air minum, penataan kawasan, infrastruktur di kawasan strategis pariwisata dan rumah MBR.

Tercatat hingga 1 November 2020, dari total pagu anggaran tahun 2020 sebesar Rp 87,76 triliun telah terealisasi penyerapan anggaran program sebesar Rp. 59,47 triliun atau 68 persen.

"Pada masa Pandemi COVID-19 ini, pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan akibat dari turunnya investasi, demikian juga ekspor impor, sehingga untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, Pemerintah mengandalkan belanja APBN untuk pembangunan infrastruktur," kata Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono dalam keterangan tertulis, Rabu (4/11/2020).

Total anggaran tahun 2020 sebesar Rp 87,76 triliun terdiri dari program reguler sebesar Rp 75,44 triliun dan program pembangunan infrastruktur dengan skema Padat Karya Tunai (PKT) melalui 16 program dengan anggaran sebesar Rp 12,32 triliun. Program tersebut diantaranya untuk pembangunan irigasi kecil, sanitasi, jalan produksi, dan rumah swadaya.

Khusus untuk program PKT dengan target penerima manfaat sebesar 638.990 orang. Hingga awal November 2020, realisasi PKT telah mencapai Rp 10,80 triliun atau sebesar 87,7  persen dengan jumlah tenaga kerja yang telah terserap sebanyak 630.990 orang atau sekitar 98,7  persen.

Dari total sebanyak 16 program PKT, secara keseluruhan 11 program telah mendekati tuntas, meliputi: Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI), Operasi dan Pemeliharaan (OP) Air Tanah & Air Baku, OP Irigasi dan Rawa, Tugas Pembantuan OP Irigasi dan Rawa, dan Revitalisasi Drainase Jalan.

Selain itu juga Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas) dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), ), Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS 3R), Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), penataan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), serta Pembangunan Baru dan Peningkatan Kualitas Rumah Swadaya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Program PEN

Disamping itu juga dialokasikan anggaran sebesar Rp 1,36 triliun untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berupa perluasan Program Padat Karya berupa revitalisasi saluran drainase jalan nasional sepanjang 5.000 km. Anggaran program ini sebesar Rp 1 triliun dan pembelian produk rakyat berupa material tambalan cepat mantap (CPHMA) sebanyak 100.000 Ton sebesar Rp 200 milar.

Modular RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) sebanyak 5.495 unit senilai Rp 125,6 miliar, Modular RUSPIN (Rumah Unggul Sistem Panel Instan) 272 unit senilai Rp 5 miliar, kemudian pembelian produk rakyat seperti Big Gun Sprinkler, Tandon Air dan Biodegester.

Selain itu untuk mendukung peningkatan konektivitas, dialokasikan anggaran untuk pembelian karet petani sebanyak 11.338 ton senilai Rp 120 miliar dan pembelian Resin Ester 790,42 ton sebesar Rp 25 miliar. Hingga saat ini total realisasi penyerapan untuk pembelian produk rakyat hingga saat ini adalah 57,7 persen senilai Rp 281 miliar dari total pagu Rp. 487,8 miliar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya